Loading...
EKONOMI
Penulis: Kartika Virgianti 18:42 WIB | Senin, 15 Desember 2014

SK Energy Korsel Tertarik Modernkan Kilang Minyak Pertamina

Ilustrasi petugas memeriksa kondisi lapangan di Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) IV Lomanis, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan Djalil mengatakan bahwa perusahaan asal Korea Selatan, SK Energy, tertarik untuk berkerja sama dalam modernisasi lima kilang minyak Pertamina.

Minat SK Energy itu sudah dibicarakan dengan Presiden Joko Widodo dalam pertemuannya di Busan, Korea Selatan, Jumat siang (12/12) lalu, sebagaimana disampaikan Sofyan kepada wartawan di pesawat kepresidenan.

“SK itu adalah refiner (perusahaan pengilangan) yang besar di Korea dengan kapasitas 1,1 juta barel per hari, mereka datang kepada Pak Presiden dan mengatakan ‘Pak kami akan datang ke Pertamina mohon dukungan’,” kata Sofyan menirukan pernyataan dari SK Energy.

Ia menambahkan, dirinya akan segera berkoordinasi dengan Pertamina untuk menindaklanjuti pertemuan dengan SK Energy dengan Presiden tersebut.

“Intinya saya begitu pulang akan koordinasi dengan Pertamina,” kata dia. 

Sofyan menilai modernisasi kilang minyak sangat dibutuhkan mengingat usia kilang minyak yang sudah tua. Kilang terbaru yang dimiliki Pertamina adalah kilang minyak balongan, dibangun pada 1986 atau sudah 30 tahun lalu. Sementara lainnya dibangun pada 1970-an.

Akibat usia yang sudah tua, kilang minyak tersebut tidak efisien karena teknologi yang digunakan juga sudah usang.

Sofyan mencontohkan, kilang minyak di Indonesia masih menggunakan teknologi yang memiliki kapasitas tracking delapan. Hal ini membuat kilang minyak tersebut hanya mampu mengubah minyak light sweet (minyak dengan kualitas tertinggi). 

Namun, minyak-minyak mentah lainnya seperti heavy crude oil tidak bisa diolah. Selain itu kapasitas produksi minyaknya juga masih rendah. 

Dengan modernisasi lima kilang minyak, diharapkan mampu memproduksi BBM sebesar 1,5 juta barel per hari atau hampir setara dengan kebutuhan BBM di Indonesia yang mencapai sekitar 1,5 juta - 1.6 juta barel per hari.

“Ide modernisasi kilang minyak telah ada sejak lama, namun tak pernah diimplementasikan. Ide ini waktu saya menteri BUMN sudah ada,” katanya.

Sebelumnya diberitakan Pertamina telah menandatangani MoU dengan tiga perusahaan untuk meningkatkan produksi kilang minyak, yakni dengan Saudi Aramco (Arab Saudi) untuk proyek peningkatan kapasitas kilang minyak di Dumai (Riau), Cilacap (Jawa Tengah), dan Kilang Balongan di Jawa Barat.

Sedangkan dengan Sinopec (Tiongkok) untuk kilang di Palju, Sumatera Selatan dan JX Nippon Oil dan Energy di Kilang Balikpapan, Kalimantan Timur. (Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home