Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 07:33 WIB | Kamis, 04 Desember 2014

Menteri ESDM: Pasokan BBM Aman Sampai Tahun Baru

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said (kedua dari kiri) beberapa saat setelah mengikuti upacara HUT Korpri ke-43 di Monumen Nasional. (Foto: Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengatakan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium maupun solar bersubsidi dipastikan aman hingga tahun baru dan Pertamina harus memastikan ketersedian pasokan.

“Pertamina sementara menggunakan uangnya dulu, untuk menutupi kelebihan penyaluran BBM bersubsidi, nanti pemerintah akan mengganti kelebihannya,” kata Sudirman Said kepada sejumlah pewarta seusai rapat koordinasi membahas kuota BBM, pembangunan kilang dan masalah kelistrikan di Gedung Djuanda, Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (3/12).  

Sudirman Said menjelaskan PT Pertamina siap untuk menyalurkan BBM bersubsidi, meskipun konsumsi akan sedikit melebihi kuota premium dan solar bersubsidi yang ditetapkan dalam APBN-Perubahan 2014 sebesar 46 juta kiloliter.

Kebutuhan BBM bersubsidi diperkirakan makin meningkat menjelang akhir tahun, karena konsumsi dipastikan bertambah dengan adanya perayaan natal serta tahun baru, sehingga pasokan serta distribusi harus aman dan tidak mengalami gangguan.

Pembangunan Kilang dan Kelistrikan

Terkait hasil rakor mengenai kilang dan kelistrikan, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah telah menunjuk Pertamina sebagai off taker dari kilang minyak yang direncanakan pembangunannya di Bontang, Kalimantan Timur.

“Kita tetap menggunakan kuota yang ditetapkan,” Sudirman menambahkan.

Bambang Brodjonegoro menambahkan kelebihan biaya dari distribusi BBM bersubsidi sepenuhnya berasal dari dana perseroan, yang nantinya akan diganti pemerintah seusai dilakukan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Dananya dari Pertamina, mereka sudah bilang dari keuangan sendiri dan mereka siapkan BBM bersubsidi tersedia hingga 31 Desember 2014. Dan yang penting Pertamina secara bisnis tidak rugi,” kata Bambang.

Bambang menjelaskan pembangunan kilang minyak yang bisa menampung produksi 300 ribu barel per hari ini akan berdiri di lahan seluas 500 hektar dan telah menarik minat beberapa investor dari luar negeri untuk ikut berpartisipasi. Pembangunan kilang diharapkan dapat mengurangi beban impor migas yang selama ini cukup tinggi dan menjadi salah satu penyumbang tingginya nilai defisit neraca perdagangan, sehingga kebutuhannya menjadi sangat mendesak.

Sementara, terkait kelangkaan instrumen kelistrikan di Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Susilo mengatakan pemerintah siap melakukan langkah taktis.

“Sebanyak 47 (sarana kelistrikan) untuk daerah perbatasan, misalnya antara Timor Leste dengan Pulau Timor serta Kalimantan Utara dengan Malaysia, akan dibangun dan dilakukan sepenuhnya mulai 2015," kata Indroyono. (Ant).

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home