Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 18:37 WIB | Selasa, 30 Desember 2014

SKK Migas Tak Maksimal Terkendala Fasilitas Produksi

Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas (Migas) Faisal Basri bersama dengan jajarannya saat memberikan keterangan pers terkait dengan hasil kajian sementara rekomendasi kebijakan penentuan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang disampaikan di gedung Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (21/12) (Foto: Dedy Istanto/satuharapan.com).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut bahwa kinerja sepanjang 2014 kurang maksimal karena banyak terkendala fasilitas produksi dan offtaker. 

"Kami terkendala gangguan fasilitas produksi dan offtaker, jadwal proyek onstream yang mundur, masalah operasional serta penyerapan gas yang lebih rendah oleh pembeli," kata Kepala Bagian Humas SKK Migas Rudianto Rimbono di Jakarta, Selasa (30/12).

Kendala tersebut, diklaim mengurangi potensi peningkatan target produksi hingga 27.200 barel minyak per hari dan 220 mmscfd. Padahal sepanjang 2014 SKK Migas menyatakan penerimaan negara dari sektor hulu migas mencapai 28,3 miliar dolar AS (setara dengan Rp350 triliun) "Lifting migas mencapai 2 juta barel per hari atau sekitar 99 persen dari target APBNP 2014," lanjut Rudianto

Lifting migas itu terdiri atas 794.000 bopd minyak yang mencapai 97 persen target dan 1.218 boepd gas, yang mencapai 100 persen target.

Sementara, realisasi kegiatan eksplorasi meliputi kegiatan survei dan seismik adalah 37 kegiatan termasuk seismik 2D, 3D dan nonseismik.

Total kegiatan pengeboran mencapai 77 kegiatan dari target sebelumnya sebesar 132 kegiatan. Untuk kegiatan ekploitasi mencakup pengeboran sumur pengembangan sebanyak 1.212 kegiatan, kerja ulang (workover) 1.074 kegiatan dan perawatan sumur (sell service) 31.217 kegiatan. (Ant)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home