Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 14:07 WIB | Jumat, 12 Juni 2015

SMPN 1 Kota Magelang Peraih Indeks Integritas UN Tertinggi

Ilustrasi. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anis Baswedan mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (10/6). Rapat kerja tersebut membahas perkembangan evaluasi kurikulum 2013 serta evaluasi pelaksanaan APBN tahun 2015 dan isu-isu terkait pendidikan dasar dan menengah. (Foto: Antara)

MAGELANG, SATUHARAPAN.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, memberikan apresiasi kepada  SMP Negeri 1 Magelang, Jawa Tengah,  sebagai sekolah yang mendapatkan Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) SMP/Sederajat tertinggi di seluruh Indonesia, untuk UN berbasis kertas. Tidak hanya itu, salah satu siswa sekolah tersebut, Oktavina Wulan Nugrahani, juga meraih nilai rata-rata UN SMP/Sederajat tertinggi se-Indonesia.

"Prestasi SMPN 1 Magelang ini penting sekali untuk menginspirasi seluruh Indonesia," katanya, saat memberikan keterangan pers, mengenai hasil ujian nasional (UN) jenjang SMP/Sederajat dan Indeks Integritas UN (IIUN) SMP/Sederajat di SMP Negeri 1 Magelang, Jawa Tengah, Kamis (11/6).

Mendikbud mengatakan, melalui UN diharapkan sekolah-sekolah mampu mencapai prestasi akademik dan integritas yang tinggi. Sekolah, kata Mendikbud, dalam mencapai prestasi akademik yang tinggi bukan dengan menghalalkan segala cara, tetapi dengan belajar keras dan berintegritas.

Mendikbud menjelaskan, IIUN diukur di sekolah yang menyelenggarakan UN berbasis kertas, atau paper based test (PBT). Berbeda dengan 42 SMP pada UN SMP/Sederajat 2015 yang menyelenggarakan UN berbasis komputer atau computer based test (CBT).

“IIUN-nya 100 persen atau pola kecurangannya 0 persen,” kata Mendikbud. Dia mengatakan, hal itu dikarenakan dalam penyelenggaraan UN Berbasis Komputer (CBT), setiap peserta UN akan mendapatkan naskah soal UN secara acak. "Kalau menggunakan CBT maka dengan sendirinya akan bersih atau jujur," katanya.

Mendikbud mengimbau, pemerintah daerah, pengelola pendidikan daerah, kepala sekolah dan orang tua, agar menilai capaian sebuah sekolah bukan hanya sekadar nilai UN saja.

Capaian sebuah sekolah, kata dia, sebaiknya dinilai  dari delapan standar nasional pendidikan lainnya. "Di dalam (delapan standar nasional pendidikan) itu kita ingin soal integritas menjadi penting," katanya.

Mendikbud mengungkapkan, pemetaan hasil UN akan menjadi tidak bermakna, jika terdapat kecurangan dalam pelaksanaannya.

Pelaksanaan UN dengan pola kecurangan, kata dia, hasilnya tidak menunjukan kenyataan yang sebenarnya karena itu kejujuran menjadi sangat penting. "Kita ingin agar perilaku jujur dan integritas menjadi norma baru," katanya.

 UN SMP 2015, diselenggarakan di 52.163 sekolah dengan total peserta sebanyak 4.123.667 siswa. 70 SMP dari total tersebut meraih indeks integritas di atas 95 persen. Namun, hanya satu SMP yang mendapatkan indeks integritas di atas 97 persen yaitu SMP Negeri 1 Magelang. (kemdiknas.go.id)

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home