Loading...
INDONESIA
Penulis: Eben Ezer Siadari 15:36 WIB | Rabu, 22 Oktober 2014

Soal Pesawat, Jokowi Abaikan Saran Luhut Pandjaitan

Jokowi di dalam pesawat (sumber: www.luhutpandjaitan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan bercerita dirinya  pernah menyarankan agar Presiden Joko Widodo tidak lagi naik di kelas ekonomi apabila bepergian dengan pesawat terbang. Bagaimana pun Jokowi adalah presiden. Bepergian di kelas ekonomi akan  riskan dari sisi keamanan. Namun ternyata Jokowi mengabaikan saran itu. Presiden ke-7 Indonesia itu tetap menggunakan pesawat komersial biasa dan menumpang di kelas ekonomi.

” Saya (pernah) sampaikan untuk tidak lagi menggunakan economy class jika berpergian dengan pesawat. Karena perjalanannya kini sudah ditanggung oleh pemerintah. Kalau masih naik economy class bisa menimbulkan masalah keamanan dan masalah protokoler,” kisah Luhut Pandjaitan yang ia siarkan lewat situs pribadinya.

Selain itu, Luhut juga memberikan saran  mengenai secret service-nya, yaitu Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Bahwa ia harus naik mobil Maercedes yang antipeluru, sesuai dengan SOP (standard operating procedure). “Saya katakan, Pak Jokowi, kalau Bapak masih naik mobil kijang ini, apabila ada apa-apa, yang menjadi sasaran pertama adalah para kolonel yang di depan Bapak ini,” cerita mantan Duta Besar RI untuk Singapura ini.

Menurut Luhut, ketika ia menyampaikan hal itu, Jokowi setuju. Namun yang tidak dia disangka, empat hari kemudian dia bertemu Jokowi di Bandara Soekarno Hatta.  "Saya kebetulan akan ke Bali bersama istri saya. Ketika di Bandara Soekarno-Hatta saya lihat banyak Paspampres. Saya masuk dan bertemu dengan Andi Wijayanto. Saya tanyakan mau ke mana Pak Jokowi. Andi menjawab, “Mau ke Bali, Pak.” Saya tanya lagi, “Pesawat jam berapa?” “Jam 3 Pak,” jawab Andi."

Ternyata, menurut Luhut, Jokowi akan naik pesawat yang sama dengan dirinya ke Bali. Ketika ia bertanya, Jokowi sedang berada dimana pada saat itu, Luhut mendapat jawaban bahwa sang presiden sedang  di luar bersama rakyat biasa yang hendak berpergian dengan pesawat. “Pak Jokowi tidak menunggu di VIP Room atau lounge khusus.  Saat boarding kami sempat mengobrol sekitar 10 menit. Lalu setelah itu kami pun naik ke dalam pesawat. Dia bersama istrinya dan saya juga bersama istri saya. Saya dan istri belok kiri ke business class, Pak Jokowi bersama istrinya belok kanan ke economy class, “kisah Luhut.

Menurut mantan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar yang mengundurkan diri dari partai berlambang beringin karena mendukung Jokowi itu, memang demikianlah pribadi Jokowi, yang diakuinya sudah menjadi teman karibnya sejak tujuh tahun lalu.
“Tidak dibuat-buat. Memang begitu. Saya bilang ke teman-teman oposisi, bagaimana kau mengatakan kapitalisme, liberalisme, antek asing, lha yang naik private jet tiap hari itu siapa?,” kata Luhut.

Di bagian lain ceritanya, Luhut mengemukakan keyakinannya bahwa tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan tentang kondisi politik di Indonesia. “Banyak orang yang mengkhawatirkan dengan kondisi politik negeri kita yang semakin terpolarisasi pada dua kubu di parlemen. Tapi menurut saya bahwa ada deviasi di kiri atau kanan, masih dalam batas koridor yang bisa kita pahami. Masyarakat bisa turut serta juga mengawasinya bersama-sama. Karena itu, presiden yang sekarang ini terpilih harus mampu memberikan contoh. Jangan lagi bergaya feodal,” tutur dia.

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home