Sopir Mogok Kerja Tujuh Hari, Brasil Turunkan Harga BBM
CURITIBA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Brasil, Michel Temer akhirnya menyerah pada tuntutan para sopir yang menggelar mogok kerja dengan memutuskan untuk memotong harga solar pada Minggu (27/5), kantor berita AFP melaporkan.
Para sopir truk melakukan mogok kerja nasional selama seminggu hingga mengakibatkan kelangkaan bahan bakar minyak dan makanan.
Pemotongan harga solar, yang setara dengan 0,46 real per liter, ditetapkan berlaku untuk 60 hari, kata Presiden Temer melalui televisi, pada saat mogok kerja melumpuhkan infrastruktur ekonomi negara tersebut.
Harga rata-rata solar di Brasil adalah 3,36 real (92 sen dolar AS) pada Januari dan melonjak hingga 3,6 real sebelum aksi mogok kerja, menurut portal berita G1 seperti dikutip oleh AFP. Pada 26 Mei, harga solar bahkan sempat menyentuh 3,8 real.
Temer juga setuju untuk memenuhi empat tuntutan para sopir truk.
Temer mengambil keputusan tersebut setelah Menteri Keamanan Institusional Sergio Etchegoyen mengatakan Brasil sedang âdalam jalur normalisasi,â meski kemudian dia menambahkan: âNamun tidak akan cepat.â
Sekitar 60 persen arus barang di Brasil menggunakan truk. Mogok kerja yang berlangsung lama bisa menimbulkan kekacauan seperti resesi pada 2015-2016.
Suratkabar Folha de S.Paula hari Minggu (27/5) mengatakan sejak pemogokan dimulai 21 Mei lalu, kerugian yang ditimbulkan telah mencapai tiga miliar dolar.
Polisi menyingkirkan 132 dari 529 truk pengangkut yang memblokir seluruh negara itu, sehingga memungkinkan truk dengan pasokan bahan bakar darurat mencapai fasilitas militer dan kantor-kantor polisi. (VOA)
Editor : Melki Pangaribuan
Petugas KPK Sidak Rutan Gunakan Detektor Sinyal Ponsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar inspeksi mendadak di...