Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 20:27 WIB | Senin, 18 Mei 2015

Susah Urus Izin Peremajaan Bajaj, Wagub: Lapor Saya!

Sejumlah kendaraan bajaj saat mengantre untuk mengisi bahan bakar di SPBG yang hanya satu-satunya terletak di kawasan Monas Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. (Foto: Dok. Satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sejumlah sopir bajaj oranye di DKI Jakarta mengeluhkan sulitnya mengurus perizinan peremajaan bajaj biru berbahan bakar gas. Sulitnya perizinan di Pusat Terpadu Satu Pintu (PTSP) juga menjadi keluhan utama para sopir bajaj. Jika mengurus perizinan tersebut dulu dapat diselesaikan dalam hitungan hari, kini baru bisa diselesaikan dalam hitungan bulan.

Menanggapi keluhan sopir bajaj, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tidak membenarkan sulitnya perizinan peremajaan angkutan roda tida itu. Jika ada hambatan di PTSP, diduga ada oknum yang sengaja memainkan perizinan dengan pungutan-pungutan liar.

Laporin siapa yang pungli. Susahnya di mana, yang pungli siapa. Ke saya atau ke Pak Gubernur. Tunjuk nama kalau mempersulit dan narik-narik duit, malak-malak, laporin saja ke kami,” ujar Djarot kepada satuharapan.com, Senin (18/5) sore.

Seharusnya, kata Djarot, hal tersebut juga telah dikoordinasi oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi sehingga PTSP setempat mendapat rekomendasi langsung dari Dishubtrans. Wagub juga mengupayakan agar layanan PTSP bisa menggunakan sistem online untuk mengurangi praktik pungli dan permainan pejabat.

Ke depan, Wagub ingin seluruh bajaj di Jakarta diremajakan dan digantikan dengan bajaj biru berbahan bakar gas. Apalagi, Jakarta memiliki program langit biru untuk mendukung pengurangan polusi udara yang salah satunya ditimbulkan akibat asap bajaj oranye.

Namun demikian, Jakarta rasanya perlu menambah lebih banyak SPBG untuk memenuhi kebutuhan pengisian bahan bakar gas, terutama untuk bajaj yang disinyalir jumlahnya mencapai ribuan.

“Sebenarnya masih kurang, SPBG kan bukan hanya untuk bajaj saja, yang lain juga sudah mulai banyak. Saya saja kan pakai itu bahan bakar gas,” ungkap mantan dekan termuda di Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya itu.

Kepala Dishubtrans DKI, Benjamin Bukit beberapa waktu lalu memaparkan peremajaan bajaj kini mencapai jumlah armada kurang lebih 7.000.

“Sekarang sedang berlangsung kan setiap minggu itu ada scraping bajaj oranye untuk beralih ke bajaj biru,” kata Benjamin.

Seharusnya menurut Dishubtrans, bajaj oranye sudah tidak lagi beroperasi. Namun jika ditemukan masih beroperasi juga, Benjamin memastikan tidak akan memberi jalan line

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home