Loading...
INSPIRASI
Penulis: Esther GN Telaumbanua 00:00 WIB | Jumat, 10 Januari 2014

Tangga

Tangga menuju Desa Bawomataluo (foto: Melania Eka [nias-traveler.blogspot.com])

SATUHARAPAN.COM – Di Nias banyak gereja dibangun di atas bukit. Gereja bukan saja  berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga tempat berlindung kala bencana banjir.  Demikianlah ciri kehidupan tradisional Nias. Karena topografi  wilayahnya berbukit, masyarakat  tradisional Nias membangun pemukiman dan sarana publik selalu di dataran tinggi. Oleh karena itu, tangga menjadi bagian tak terpisahkan dari kawasan bangunan.

Tangga dibuat kokoh dari batu dengan berhias ukiran patung pada ujung tangga di bawah atau atas. Tangga juga menjadi simbol  sosial  dan landmark kawasan tersebut. Selain untuk mencapai lokasi tertentu,  tangga merupakan gerbang masuk dan keluar pemukiman, yang biasanya dikelilingi pagar setinggi rata-rata 2 meter. Hanya ada satu tangga di setiap pemukiman, sehingga tidak ada orang yang bisa keluar masuk desa tanpa diketahui.  Dengan demikian tangga juga berfungsi sebagai sarana keamanan.

”Tangga” merupakan kata yang umum dan biasa, namun sarat makna.  Sebagai kata benda  ia dijelaskan sebagai sarana untuk mencapai sesuatu atau menuju lokasi tertentu. Kata ”tangga” juga selalu berkaitan dengan aktivitas meraih sesuatu yang lebih tinggi, upaya  peningkatan, dan langkah menuju suatu posisi  tertentu. Maknanya selalu positif. Bila menggunakan tangga yang tepat, selalu ada keyakinan akan mencapai tujuan yang diharapkan. 

Sebenarnya, dalam masyarakat kita pun terbiasa mendengar kalimat-kalimat ini: ”Dia menggunakan tangga untuk mencapai bagian atas rumah. Ada tangga batu dibuat  untuk mendaki  bukit menanjak itu. Tidak ada galah, maka ia memanjat tangga untuk mengambil buah pohon itu. Kamu telah berhasil melalui anak tangga pertama, lanjutkan dengan anak tangga berikut sampai berhasil.”  Kita juga tak asing dengan ungkapan  ”Sudah jatuh tertimpa tangga pula.” Walau menggambarkan kejatuhan, tetap  saja menyiratkan  tentang  upaya seseorang mencapai  tujuan atau impian. 

Jadi, tepatlah pepatah ini: ”Setiap keberhasilan selalu dimulai dengan menapak pada anak tangga pertama.”  Artinya, tidak ada capaian impian tanpa langkah pertama.  Jangan salah memilih! Menapaklah pada tangga yang tepat dan terarah.

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home