Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 16:42 WIB | Sabtu, 26 Maret 2016

Tentara AS Tembak Mati Menteri Keuangan ISIS

Sebuah foto Abd al-Rahman Mustafa al-Qaduli, pemimpin keuangan ISIS yang dirilis oleh Amerika Serikat. (Foto: nytimes.com)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Pasukan Operasi Khusus Amerika Serikat di timur Suriah menewaskan seorang komandan ISIS pekan ini, kata pejabat Pentagon hari Jumat (25/3).

Pasukan AS awalnya berharap untuk menangkap komandan, Abd al-Rahman Mustafa al-Qaduli, dan mengikuti kendaraannya dengan dua helikopter, menurut seorang pejabat senior militer yang tidak ingin disebutkan namanya.

Akan tetapi rencana mereka untuk menangkap al-Qaduli dalam Operasi Khusus, dan membawa Al-Qaduli ke helikopter berubah tanpa alasan yang jelas, dan mereka kemudian menembaki kendaraannya dan akhirnya membunuh dia.

Menteri Pertahanan AS, Ashton B. Carter mengumumkan kematian Al-Qaduli ini, yang merupakan sebagai pemimpin keuangan atau menteri keuangan kelompok itu. Ia juga disebut sebagai orang nomor dua, sempat menjadi pemimpin sementara kala Al Bahgdadi, berhalangan.

Carter mengatakan upaya militer terhadap ISIS itu menjadi kuat sejak tiga bulan terakhir. Ia mengatakan kelompok itu terus terkuras mulai dari pemimpin, tentara dan uang, dan kehilangan kekuatannya di sejumlah tempat di Irak dan Suriah.

Pengumuman itu terjadi hanya tiga hari setelah ISIS menewaskan 31 orang dalam serangkaian ledakan di Brussels, menunjukkan dengan cara mengerikan yang kemampuannya untuk melakukan serangan teroris berskala besar hampir tidak berkurang.

"Ini akan berlangsung cukup lama," kata Brian Fishman, seorang pakar terorisme di New America Foundation di Washington.

"Ini sepenuhnya benar bahwa orang-orang ini telah kehilangan wilayah di Suriah dan Irak. Tapi Anda tidak perlu untuk mengontrol negara bahwa untuk melatih orang untuk berhasil melakukan serangan teroris di Eropa. "

Menteri Luar Negeri AS, John Kerry mengatakan pada hari Jumat di Brussels, di mana ia telah melakukan perjalanan untuk menunjukkan dukungan Amerika Serikat untuk Belgia tiga hari setelah pemboman di sana, bahwa ISIS dengan putus asa menyerang Eropa karena basisnya di Timur Tengah dengan cepat berkurang.

"Kami tidak akan terintimidasi, kami tidak akan tergoyahkan," Kerry mengatakan, langsung menangani militan ISIS yang telah melanda Paris, Ankara, Turki; Tunisia, San Bernardino, California, dan di tempat lain.

"Dan kami akan datang kembali dengan tekad yang lebih besar, dengan kekuatan yang lebih besar, dan kami tidak akan berhenti sampai kami harus menghapus keyakinan nihilistik dan pengecut dari muka bumi ini," katanya. (nytimes)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home