Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 11:34 WIB | Selasa, 23 Juni 2015

Tentara Suriah Rebut Palmyra Barat

ISIS menyerbu Palmyra pada 21 Mei di tengah kekhawatiran global yang akan menghancurkan reruntuhan situs warisan dunia yang terkenal, seperti yang terjadi pada situs arkeologi di Irak. (Foto: Dok.satuharapan.com/AFP)

PALMYRA, SATUHARAPAN.COM – Tentara Suriah akhir pekan ini merebut kota kuno Palmyra bagian barat dan membuka kembali rute pasokan utama untuk minyak dan gas ke ibukota, seperti yang dilaporkan oleh koran dan kelompok pemantauan, Senin (22/6).

"Pasukan Suriah telah membuat kemajuan nyata di wilayah barat Biyarat," kata harian al-Watan, yang dekat dengan pemerintah.

Dikatakan tentara telah "mengintensifkan" operasi serangan terhadap Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Palmyra dan daerah sekitarnya.

"Akhir pekan ini, pasukan berhasil menggulingkan jihadis ISIS dari al-Biyarat dan sekarang sekitar 10 kilometer (enam mil) dari Palmyra," kata kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman mengatakan pengambilalihan daerah "memungkinkan pemerintah untuk mengamankan jalur transportasi minyak dari lapangan Jazal ... ke kota-kota Suriah lainnya berada di bawah kendalinya."

Pasukan pro-pemerintah merebut kembali Jazal, yang terletak sekitar 20 kilometer sebelah barat laut dari Palmyra, dari pasukan ISIS pekan lalu.

Ini adalah salah satu ladang minyak Suriah yang masih berada di tangan pemerintah.

Bala tentara yang dikirim ke Biyarat ketika serangan udara menghujani kota itu, Observatorium mengatakan, setidaknya 11 orang tewas pada Minggu (21/6).

ISIS menyerbu Palmyra pada 21 Mei di tengah kekhawatiran global yang akan menghancurkan reruntuhan situs warisan dunia yang terkenal, seperti yang terjadi pada situs arkeologi di Irak.

Pada Minggu (21/6), kelompok jihadis itu meletakkan ranjau sekitar reruntuhan Yunani-Romawi di kota itu, kata Observatorium.

Masih belum jelas apakah mereka berencana menghancurkan reruntuhan, atau jika mereka telah membuat tambang untuk mencegah pasukan rezim maju dan merebut kembali kota itu.

Tapi Abdel Rahman mengatakan prioritas tentara ISIS adalah merebut kembali ladang minyak dan gas di sekitar Palmyra, dan bukan kota itu sendiri.

"Wilayah itu menyediakan listrik ke Damaskus, wilayah pantai di Banias, dan Homs," kata Abdel Rahman, dan menambahkan bahwa ia meragukan " pemerintah akan menyerang Palmyra sekarang, di mana mereka tidak memiliki dukungan dari rakyat." (al-Arabiya.net)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home