Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 16:54 WIB | Rabu, 21 Desember 2016

Terduga Teroris di Deliserdang Dibawa ke Jakarta

Mobil jenazah memasuki tempat kejadian perkara (TKP) penggerebekan dan penembakan terduga teroris di Setu, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (21/12). Dalam penggerebekan tersebut terjadi baku tembak antara tim Densus 88 dengan terduga teroris yang menewaskan tiga orang terduga teroris bernama Irwan, Oman aliasomen dan Helmy dan satu orang terduga teroris, Adam ditangkap. (Foto: Antara)

MEDAN, SATUHARAPAN.COM - Terduga kasus terorisme Sy (27) yang ditangkap di Kecamatan Sibiru-biru Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara akan dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting di Medan, hari Rabu, terduga teroris yang ditangkap pada Rabu (21/12) sekitar pukul 12.00 WIB itu telah dibawa ke Mako Satuan Brimob Polda Sumut.


Penangkapan tersebut melibatkan dua tim Detasemen Khusus Antiteor Mabes Polri, dua tim dari Polda Sumut, dan satu tim dari Polres Deliserdang.

Setelah menjalani interogasi awal di Mako Satuan Brimob Polda Sumut, Sy akan menjalani pemeriksaan lebih intensif di Detasemen Khusus Antiteror Mabes Polri di Jakarta.

"Rencananya, besok (Kamis, 22/12) akan diterbangkan menuju Jakarta," ucapnya.

Ia menjelaskan, Sy ditangkap di sebuah rumah milik warga bernama Herman Lubis di Jalan Delitua, Dusun 3, Desa Aji Baho Kecamatan Sibiru-biru, Deliserdang.

Meski bertempat tinggal di Deliserdang, tetapi Sy memiliki KTP dengan alamat di Bida Ayu Blok E Nomor 53 RT 001/ RW 015, Kelurahan Mangsang, Kecamatan Sungai Beduk, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Sy merupakan DPO kasus terorisme yang bergabung dalam kelompok Katibah Gonggong Rebus (KGR) pimpinan Gigih Rahmat Dewa.

Kelompok tersebut merencanakan aksi terorisme yang dinamakan "amaliyah" dibawah kendali Bahrun Naim Anggih Tamtomo.

Kelompok itu juga memasilitasi masuknya dua warga negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) etnis Uyghur yakni Ali alias Faris Kusuma alias Nu Mehmet Abdulah Cuma dan Doni Sanjaya alias Muhamad alias Halide Tuerxun yang termasuk dalam jaringan teroris the East Turkestan Islamic Movement ke Indonesia secara ilegal dan menyembunyikan keberadaannya selama di Batam.

Kelompok tersebut juga mengikuti "bai`at" atau semacam janji setia pada ISIS pada Agustus 2016 di Sungai Ladi, Batam.

"Sy juga mmemiliki peran sebagai perekrut orang yang akan bergabung dalam kelompok KGR," tuturnya. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home