Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 20:37 WIB | Selasa, 05 Agustus 2014

Terlibat Skandal, Ilmuwan Jepang Bunuh Diri

Yoshiki Sasai adalah wakil kepala RIKEN Center untuk Pengembangan Biologi yang terlibat dalam skandal penelitian untuk jurnal Nature. (Foto: Huffingtonpost.com)

TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Seorang ilmuwan senior asal Jepang, Yoshiki Sasai (52) ditemukan penjaga keamanan meninggal dengan tali di lehernya di institut RIKEN di Kobe, Jepang barat. Menurut polisi, Sasai langsung dilarikan ke rumah sakit namun dinyatakan meninggal dua jam kemudian karena bunuh diri.

Yoshiki Sasai adalah seorang ahli biologi dan Direktur Laboratorium untuk Organogenesis dan Neurogenesis di lembaga penelitian RIKEN. Sasai menjadi dikenal setelah pada 2012 mengembangkan metode baru untuk menumbuhkan sel-sel induk menjadi struktur organ manusia.

Seperti yang dilansir oleh huffingtonpost.com pada Selasa (5/8), tampaknya Sasai melakukan upaya bunuh diri karena terlibat skandal sebuah penelitian sel induk yang diduga palsu. Sebelumnya, Sasai bekerja mengawasi dan menulis makalah penelitian sel induk yang terpaksa harus ditarik karena isinya dipalsukan.

Polisi prefektur Hyogo mengatakan Sasai meninggalkan tiga buah surat, tetapi mereka menolak untuk mengungkapkan isinya.

Stasiun televisi NHK mengatakan dia memiliki tiga surat yang masing-masing ditujukan kepada Haruko Obokata, penulis utama yang terlibat dalam pembuatan makalah penelitian tersebut serta anggota senior pusat penelitian dan rekan-rekannya.

Makalah penelitian yang dibuat oleh Haruko Obokata dan dibantu Yoshiki Sasai dicabut dari jurnal ilmiah yang berbasis di Inggris, Nature, karena diduga ada penipuan data. Penarikan makalah dari jurnal ilmiah utama dunia itu merupakan hal yang sangat jarang dan skandal tersebut sangat memalukan untuk penelitian ilmiah Jepang.

Dalam dua makalah yang diterbitkan awal tahun ini dalam jurnal Nature, para peneliti melaporkan bahwa mereka berhasil mengubah sel-sel tikus biasa menjadi sel induk serbaguna  dengan memasukkan mereka ke lingkungan yang asam atau dengan pH (tingkat keasaman) dibawah 7. Para ilmuwan berharap untuk memanfaatkan sel induk yang tumbuh untuk mengobati berbagai macam penyakit.

RIKEN kemudian menganggap Obakata sebagai penulis utama yang bertanggung jawab memalsukan data. Penyelidikan juga difokuskan pada Sasai dan dua karyawan lainnya meskipun ketiganya bukan tertuduh dalam kesalahan penelitian ini.

Di beberapa surat kabar, Sasai mengatakan dia sangat malu atas skandal yang melibatkan dirinya di penelitian tersebut. (huffingtonpost.com)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home