Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 13:37 WIB | Kamis, 08 September 2016

Tes Virus Zika Mahal, DPR: Anggaran di Kemenkes Sudah Ada

Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf. (Foto: Endang Saputra)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf mengatakan anggaran kontingensi untuk penanganan virus zika di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah ada. Menurut dia, seharusnya keluhan tes virus zika mahal bukan lagi alasan untuk mencari jalan keluar mencegah virus yang belum ditemukan obatnya itu.

“Rasanya anggaran kontingensi Kemenkes ada kok. Berhati-hati jauh lebih baik daripada nanti malah menyebar,” kata Dede di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat hari Kamis (8/9).

Sebelumnya Muhamad Subuh MPPM Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan menyatakan bahwa Kementerian Kesehatan tetap aktif memantau zika, namun para ahli mengatakan, Pemerintah akan mengupayakan untuk mengidentifikasi pasien, beberapa rumah sakit menawarkan tes zika, namun mereka harus membayar lebih dari USD 198 (Rp 2,6 juta). Hal ini sangat memberatkan karena biayanya tidak terjangkau.

“Mungkin yang dimaksud Pak Subuh itu adalah penelitian virus zika yang menyeluruh. Karena sampai sekarang obatnya belum pernah ditemukan,” kata dia.

Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR Okky Asokawati menilai pemerintah enggan menyelesaikan permasalahan virus zika tersebut dengan alasan biaya tes mahal.

“Menurut saya komentar Pak Dirjen sangat tidak empati di saat kondisi seperti ini. Terkesan pemerintah enggan untuk menyelesaikan masalah ini,” kata dia.

Menurut politisi PPP ini seharusnya pemerintah bersikap dan memberikan informasi kepada masyarakat dengan cara preventif virus zika.

“Harusnya sikap pemerintah adalah memberikan informasi, edukasi yang bersifat promotif preventif. Terkait dengan pengujian deteksi virus yang mahal itu relatif. Di Kemenkes ada dana taktis di divisi pusat krisis manakala ada situasi-situasi yang perlu penanganan secara khusus. Saat ini Komisi IX sedang membahas anggaran RAPBN 2017 dan serapan APBN 2016. Tentu hal ini akan kami soroti," kata dia.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home