Loading...
INDONESIA
Penulis: Kris Hidayat 17:07 WIB | Selasa, 03 Desember 2013

TI: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Peringkat 114

Foto: ti.or.id

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Transparency International (TI) Indonesia menyatakan indeks persepsi korupsi (Corruption Perception Index/CPI) Indonesia pada 2013 mengalami peningkatan peringkat menjadi 114 dari 177 negara, meskipun mendapatkan nilai yang sama dengan tahun lalu.

"Nilai CPI Indonesia masih tetap sama bila dibandingkan tahun lalu, yaitu 32. Namun, tahun ini Indonesia meningkat empat peringkat karena sebelumnya menempati peringkat 118 dari 176 negara," kata Sekretaris Jenderal TI Indonesia Dadang Trisasongko di Jakarta, Selasa (3/12).

Dadang mengatakan dengan menempati peringkat 114, Indonesia mendapatkan nilai yang sama dengan Mesir. Peringkat itu masih lebih baik bila dibandingkan Albania, Nepal dan Vietnam, tetapi masih di bawah Ethiopia, Kosovo dan Tanzania.

Di kawasan Asia Pasifik, kata Dadang, Indonesia menempati posisi tujuh. Negara Asia Pasifik yang mendapat persepsi paling bebas adalah Singapura dengan nilai 88 dan menempati peringkat kelima di tingkat global.

"Indeks persepsi korupsi Indonesia masih di bawah Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, China dan Filipina, tetapi di atas Vietnam, Timor Leste dan Myanmar," tutur Dadang.

Menurut Dadang, di tingkat global 70 persen dari negara di dunia memiliki nilai di bawah 50 dari 100. Nilai rata-rata global adalah 43. Karena itu, dengan nilai 32, indeks persepsi korupsi Indonesia masih di bawah rata-rata global.

Dadang mengatakan di tingkat global, negara yang meraih indeks persepsi korupsi paling tinggi atau mendapat predikat paling bersih adalah Denmark dan Selandia Baru dengan nilai 91.

Sedangkan negara-negara dengan indeks persepsi korupsi terendah di tingkat global adalah Afghanistan, Korea Utara dan Somalia dengan nilai 8.

"Indeks persepsi korupsi merupakan indeks gabungan yang menggambarkan persepsi para pakar dan pebisnis terhadap korupsi pada sektor publik di tingkat global. Di Indonesia, indeks gabungan menggunakan sembilan sumber data," jelas Dadang. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home