Loading...
INSPIRASI
Penulis: Juppa Haloho 01:00 WIB | Selasa, 12 Agustus 2014

Tiang Kebenaran

A New Leaf (foto: www.facebook.com)

SATUHARAPAN.COM – Seorang aktivis sekaligus pengacara HAM mulai frustasi melihat anaknya, seorang pengacara ternama yang selalu memenangkan kasus di pengadilan. Frustasi karena ia mengetahui bahwa anaknya sering melakukan kecurangan dalam berperkara. Bahkan sebagai pakar hukum ekonomi, anaknya sering memberikan pendapat hukum yang bertentangan dengan kebenaran. Padahal sejak kecil ia selalu berharap bahwa anaknya kelak akan melakukan apa yang sedang ia perjuangkan. ”Aku ingin ia menjadi tiang kebenaran bukan penjilat sepatu orang kaya,” ungkapnya. Demikian sekilas cerita dari film serial Korea berjudul A New Leaf.

Selama menonton serial ini saya teringat apa yang dikatakan Raja Salomo: ”Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa.” (Ams. 14:34) Kebenaran itu dekat dengan keadilan dan kesejahteraan bahkan integritas. Kebenaran akan menciptakan keadaan adil. Keadilan akan menciptakan kesejahteraan. Sedang integritas adalah komitmen kepada kebenaran, tak peduli bagaimanapun keadaannya.

Bayangkan jika semua pelaku usaha berkomitmen pada kebenaran, tidak ada pekerja yang tidak mendapat upah yang layak, tidak ada pemalsuan data keuangan atau penggelapan pajak. Bayangkan jika penegak hukum berkomitmen pada kebenaran, pastilah kemanfaatan dan kepastian hukum tidak dipermasalahkan karena keadilan terjadi. Bayangkan jika legislator berkomitmen pada kebenaran, tidak ada aturan yang tidak bermanfaat melainkan adil bagi seluruh penduduk negeri. Bayangkan jika pemerintah berkomitmen pada kebenaran, tidak ada mark-up anggaran. Bayangkan jika rohaniwan berkomitmen pada kebenaran, tidak ada penyesatan. Betapa sejahteranya negeri ini.  

Kembali ke cerita film tadi. Oleh kecelakaan yang dialaminya, sang anak mengalami amnesia ringan. Ia lupa memorinya, namun masih mampu menganalisis dan memberikan pendapat hukum. Di sinilah ia mulai melakukan berbagai upaya legal dengan hati nurani dan bela rasa. Sekalipun ia mengalami kekalahan dalam berperkara, ia telah menjadi tiang kebenaran bukan penjilat sepatu orang kaya.

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home