Tiba di Havana, Obama Ingin Bertemu Rakyat Kuba
HAVANA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama dan keluarga tiba di Havana, Kuba pada hari Minggu (20/3) waktu setempat.
Kunjungan Obama merupakan lawatan presiden pertama Amerika Serikat dalam kurun 88 tahun terakhir. Kunjungan itu dilakukan hanya 15 bulan setelah pengumuman bahwa AS dan Kuba akan memulihkan hubungan diplomatik.
Begitu tiba di Havana dan masih berada di Air Force One, Obama berkata lewat Twitter, bahwa ia "berharap untuk bertemu dan mendengar langsung dari rakyat Kuba."
Presiden Obama, Ibu Negara Michelle Obama dan putri mereka, Malia dan Sasha Obama, akan menghabiskan dua setengah hari di Kuba pada kunjungan kenegaraan yang akan mencakup pertemuan bilateral dengan Presiden Raul Castro .
Tidak ada sambutan meriah saat keluarga Obama menuruni tangga ke tanah Kuba, dan mereka tidak disambut oleh Castro secara pribadi, seperti yang ia lakukan ketika Paus Fransiskus mengunjungi negara itu pada September lalu. Sebaliknya Obama disambut oleh anggota tingkat tinggi di Departemen Luar Negeri Kuba dan Amerika Serikat dan Kedutaan Kuba.
Dalam perhentian pertamanya, Presiden Obama mengunjungi staf Kedutaan Besar AS di sebuah hotel lokal, di mana ia menyebut kunjungannya sebagai "kesempatan bersejarah."
"Kembali pada tahun 1928, Presiden Coolidge datang dengan sebuah kapal perang, butuh waktu tiga hari untuk sampai ke sini," kata Obama. Sedangkan saya "hanya butuh tiga jam."
Pemerintah Kuba menyatakan siap membahas segala persoalan dalam kunjungan bersejarah ini, termasuk hak asasi manusia dan demokrasi.
Namun seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Josefina Vidal mengatakan kedua masalah tersebut tidak akan dinegosiasikan.
"Tak ada kebijakan di Kuba yang harus diobrak-abrik demi memajukan normalisasi hubungan dengan Amerika Serikat. Dalam kasus Amerika Serikat berbeda karena selama bertahun-tahun, mereka mengadopsi kebijakan-kebijakan yang bermusuhan terhadap Kuba," kata Vidal.
Dalam lawatan ini, Presiden Obama dijadwalkan bertemu dengan Presiden Raul Castro untuk membicarakan perdagangan dan reformasi.
Meskipun terjadi permusuhan selama puluhan tahun antara dua musuh Perang Dingin, banyak rakyat Kuba menanti-nantikan kunjungan Obama.
Muncul pula penentangan terhadap kedatangan Obama di ibu kota Kuba, Havana. Sekelompok pembangkang ditangkap di Havana beberapa jam sebelum Obama tiba.
Aparat keamanan menciduk puluhan pemrotes dari kelompok istri-istri tahanan politik dari luar sebuah gereja. Di sana, biasanya mereka menggelar aksi protes setiap minggu. (abcnews.go.com/bbc.com)
Editor : Eben E. Siadari
Indonesia Punya 63 Pulau Baru
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Informasi Geospasial (BIG) mengumumkan penemuan 63 pulau baru Indon...