Loading...
BUDAYA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 10:59 WIB | Selasa, 26 September 2017

Tiga Perupa Muda Akan Gelar Pameran "Bla Bla Bla"

Tiga Perupa Muda Akan Gelar Pameran "Bla Bla Bla"
Lukisan berjudul "Menggagas", acrylic on canvas, 70 cm x 90 cm, 2015, karya Arnold FR yang akan dipamerkan dalam pameran seni rupa "Bla Bla Bla" di Bumayasastra, boutique art gallery, Magelang. (Foto-foto: AN)
Tiga Perupa Muda Akan Gelar Pameran "Bla Bla Bla"
Hardboard cut karya Deki Hadiana berjudul "Samsara". 2017.
Tiga Perupa Muda Akan Gelar Pameran "Bla Bla Bla"
Lukisan karya Rupa Bule berjudul "Mata Angin" | mixed media | 150 cm x 120 cm | 2016.

MAGELANG, SATUHARAPAN.COM - Setelah pada bulan Mei lalu menggelar pameran bersama Amin Taasha di Galeri Fadjar Sidik ISI Yogyakarta, perupa muda Rupa Bule bersama Arnold FR dan Deki Hadiana akan menggelar pameran bersama bertajuk "Bla Bla Bla".

Dua belas karya dua dimensi ukuran sedang dalam bentuk lukisan dan karya grafis dengan teknik hardboard cut  akan dipamerkan di Bumayasasta, Magelang selama 30 September - 16 Oktober 2017.

Dalam catatan kuratorialnya, Rain Rosidi menjelaskan bahwa karya seni rupa bukan hanya soal menyajikan kembali hal-hal yang dikenal dari alam, tapi juga merupakan kehadiran dari dirinya sendiri sebagai sebuah benda estetik. Nyaris tak ada objek yang dikenali dalam karya ketiga perupa ini. Rupa Bule (AN), Deki Hadiana, dan Arnold FR, sama-sama menggunakan pendekatan abstrak untuk karyanya. Ketiganya beranjak dari satu titik: pengalaman mental. Sebuah pengalaman yang melibatkan pikiran, persepsi, ingatan, emosi, kehendak, imajinasi, kesadaran dan juga bawah sadar.

Jika pada pameran bulan Mei lalu Rupa Bule dengan 30 lukisan panel berusaha untuk Beragi Rasa, pada pameran kali ini Bule mencoba berbagi pengalaman mentalnya yang dibangun ulang melalui laku melukis secara tekun semisal menyengaja untuk membuat karya-karya yang membutuhkan laku yang melibatkan tekanan fisik tertentu. Posisi melukis yang kadang membuat kaki mengalami kesemutan dituangkan Bule dalam karyanya. Bule mengejar pengalaman ragawi ini untuk mengurai kondisi emosi dalam dunia mentalnya.

Bagi Arnold, kanvas adalah media untuk menuangkan emosinya. Kondisi mental yang berurusan dengan kesadaran, pikiran-pikiran, dan juga bawah sadarnya ditumpahkan ke lukisan secara literal. Arnold menggunakan kuas untuk melukis setidaknya dengan tiga macam cara, di antaranya membebaskan gerak tubuh lewat tangannya untuk menggores garis apa pun di atas kanvas. Garis-garis agak lebar itu muncul senarai dengan emosinya yang menubuh penuh dalam tubuhnya.

Sementara Deki Hadiana membuat karya lukisan dan karya grafis hardboard cut memanfaatkan bentuk-bentuk geometri dengan menggunakan alat bantu penggaris.

Pameran akan dibuka oleh perupa perempuan Dyan Anggraini Hutomo, Sabtu (30/9) malam di Bumayasastra, boutique art gallery Jalan Wanurejo Tingal Kulon Borobudur, Magelang. Selama pameran yang berlangsung hingga 16 Oktober diadakan pula diskusi bedah karya dan workshop seni rupa di sela-sela pameran.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home