Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 20:44 WIB | Rabu, 13 Januari 2016

Tiongkok Luncurkan Maskot Imlek

Ilustrasi: Kedua maskot, bernama "Nian Wa" dan "Chun Ni", kata dia, berarti Tahun Baru dan musim semi, didasarkan pada karakter yang secara luas dimaknai sebagai simbol keberuntungan dan kebahagiaan. (Foto: xinhuanet.com).

BEIJING, SATUHARAPAN.COM – Kelompok kebudayaan Tiongkok meluncurkan maskot Imlek 2567 atau perayaan Tahun Baru Imlek 2016  pada hari Minggu (10/1). 

"Kami mengumumkan simbol resmi dan maskot untuk Festival Musim Semi karena kami berharap dengan maskot dapat mengingatkan masyarakat tentang makna berbagi budaya tradisional Tiongkok untuk semua orang dan biarkan berakar di antara semua orang Tiongkok,” kata Li Hanqiu, seorang Profesor sastra klasik Tiongkok dari Universitas Beijing seperti diberitakan Xinhua, hari Selasa (12/1).

Dia mengatakan ini bisa menjadi cara bagi dunia untuk lebih memahami budaya Tiongkok. “Dengan peluncuran maskot kami juga berharap  menarik basis penggemar yang lebih besar di kalangan anak muda, dan membuat festival lebih populer dan dapat diakses untuk khalayak global,” kata dia.

Kedua maskot, bernama "Nian Wa" dan "Chun Ni", kata dia, berarti Tahun Baru dan musim semi, didasarkan pada karakter yang secara luas dimaknai sebagai simbol keberuntungan dan kebahagiaan.

Chun Ni dan Nian Wa juga melambangkan keseimbangan yin dan yang, dan pola pada kostum mereka yang menggambarkan kelelawar dan dua ikan masing menandakan umur panjang dan kemakmuran. 

Surat kabar China Post telah merilis koleksi perangko peringatan menampilkan dua maskot. Tahun Baru Imlek jatuh pada tanggal 8 Februari tahun ini.  

Catatan Wikipedia menjelaskan Tahun baru Imlek biasanya berlangsung sampai 15 hari. Pada hari raya Imlek, bagi etnis Tionghoa adalah suatu keharusan untuk melaksanakan pemujaan kepada leluhur, seperti, dalam upacara kematian, memelihara meja abu atau lingwei (lembar papan kayu bertuliskan nama almarhum leluhur), bersembahyang leluhur pada hari Ceng Beng (hari khusus untuk berziarah dan membersihkan kuburan leluhur).

Oleh sebab itu, pada Hari Raya Imlek anggota keluarga akan mengunjungi rumah anggota keluarga yang memelihara lingwei (meja abu) leluhur untuk bersembahyang. Atau mengunjungi rumah abu tempat penitipan lingwei leluhur untuk bersembahyang.

Pada malam tanggal 8 menjelang tanggal 9 pada saat Cu Si (jam 23:00-01:00) umat melakukan sembahyang lagi. Ibadah ini disebut Sembahyang “King Thi Kong” (Sembahyang Tuhan Yang Maha Esa) dan dilakukan di depan pintu rumah menghadap langit lepas dengan menggunakan altar yang terbuat dari meja tinggi berikut sesaji, berupa Sam-Poo (teh, bunga, air jernih), Tee-Liau (teh dan manisan 3 macam), Mi Swa, Ngo Koo (lima macam buah), sepasang Tebu, dan tidak lupa beberapa peralatan seperti Hio-Lo (tempat dupa), Swan-Loo (tempat dupa ratus/bubuk), Bun-Loo (tempat menyempurnakan surat doa) dan Lilin Besar.

Rekomendasi liburan

Situs internet yang mengkhususkan tentang perempuan, Marie France, merekomendasikan beberapa tempat destinasi liburan saat hari Raya Imlek. 

Perayaan Imlek yang pertama direkomendasikan yakni ibu kota Republik Rakyat Tiongkok, Beijing, namun majalah tersebut  tidak akan merekomendasikan para wisatawan dalam  perjalanan bersama keluarga dan anak-anak,  karena banyak orang dan penduduk Beijing yang sebagian besar merayakan Imlek.  “Jangan lupa untuk menyaksikan kembang api yang indah saat Anda berada di sana,” tulis majalah tersebut hari Senin (11/1).

Tempat lainnya untuk liburan yakni Koh Samui, di Thailand. Kebalikan dari Beijing yang berisi sebagian besar penduduk yang merayakan Imlek maka Koh Samui adalah  pilihan yang tepat karena wilayah tersebut adalah wilayah yang tenang dan jauh dari keramaian dan hiruk pikuk kehidupan kota. “Maka pergi ke tempat ini adalah pilihan yang sangat baik,” tulis majalah tersebut hari Senin (11/1).   

Tujuan ketiga yang direkomendasikan yakni  Kota Ho Chi Minh, di Vietnam. Di kota ini para wisatawan akan banyak menemukan  pengalaman berbelanja yang paling unik.  

Tujuan lainnya yakni Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia. Di ibu kota Malaysia ini para wisatawan dapat merasakan perbedaan masakan  Tiongkok namun khas Malaysia.

Tujuan terakhir yang direkomendasikan yakni  sebuah pulau di Vietnam,  Pulau Phu Quoc yang ditempuh dengan  penerbangan 40 menit dari Kota Ho Chi Minh. “ini akan menjadi pilihan yang fantastis untuk keluarga dengan balita juga. (xinhuanet.com /mariefranceasia.com)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home