Loading...
INDONESIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:44 WIB | Kamis, 28 Mei 2015

TKI Dirampok, Dibunuh Rekan Kerja di Rumah Majikan di Kairo

Ilustrasi Jenazah WNI Mutilasi Hongkong Petugas mengelurakan peti berisi jenazah TKI korban pembunuhan di Hongkong setibanya di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten tahun 2014. (Foto: Antara/Lucky R.)

KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Jenazah Winarti, tenaga kerja wanita (TKW) asal Lumajang, Jawa Timur, yang meninggal akibat dibunuh oleh perampok di Mesir akan dipulangkan KBRI Kairo ke Indonesia. Diduga dibunuh rekan kerja.

"Jenazah Winarti masih di bawah pengawasan pihak keamanan Mesir, dua atau tiga hari lagi akan diserahkan kepada KBRI untuk dipulangkan ke Indonesia. Keluarganya telah diberitahukan oleh KBRI," kata Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Kairo, Windratmo Suwarno kepada Antara di Kairo, Rabu (27/5).

Windratmo menjelaskan, dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian Mesir, Winarti diduga kuat dibunuh oleh perampok di rumah majikan di Agouza, Kairo Barat, pada Rabu (23/5) pekan lalu.

"Dua tersangka warga Mesir yang diduga merampok dan pelaku pembunuhan telah ditangkap, berdasarkan petunjuk dari CCTV apartemen tempat kejadian," katanya.

Winarti belum setahun mengadu nasib di Negeri Ratu Cleoptra itu sebagai pembantu rumah tangga untuk satu keluarga warga negara Mesir.

Paspor almarhumah bernomor A8805811 tercatat dibuat di Kantor Imigrasi Jakarta Barat pada Juli 2014. Namun, ada keanehan usia Winarti yang tercatat di paspor baru berumur 20 tahun, yakni jauh lebih muda dari usia aslinya.

"Padahal adik almarhumah sendiri sudah berusia 35 tahun," ujar Windratmo.

Wanita asal Lumajang, Jawa Timur, itu tergolong pekerja gelap atau ilegal karena Mesir dan Indonesia belum memiliki perjanjian kerja sama tenaga kerja, ujar Windratmo.

Disebutkan, saat ini jumlah TKW ilegal yang tercatat di KBRI Kairo sebanyak 700 orang, namun masih banyak TKWI yang tidak melaporkan diri ke KBRI jauh lebih banyak, diperkirakan sekitar 2.000-an orang.

Jenazah akan dipulangkan ke Indonesia atas tanggungan negara, dan KBRI akan menyerahkannya kepada pihak keluarga di Lumajang, Jawa Timur.

"Barang-barang almarhumah berupa pakaian dan lainnya sudah diserahkan kepada KBRI dan akan disampaikan kepada keluarga bersamaan dengan jenazah.

Dibunuh Rekan Kerja?

Menurut penuturan adik Winarti, Widayani, ia mendapatkan telepon dari pihak KBRI di Mesir yang memberitahukan, jika  kakaknya menjadi korban pembunuhan.

 

"Saya mendapatkan telepon, Selasa (26/5) malam sekitar pukul 20.30 dari KBRI di Kairo. Orang itu mengabarkan kalau TKI atas nama Winarti binti Musiar meninggal dunia," ujar Widayani, Rabu.

Pihak KBRI itu memberitahukan kalau Winarti tewas Minggu (23/5). Ia menjadi korban pembunuhan di rumah bosnya.

Sesuai cerita yang ia dapatkan, Winarti diketahui meninggal dunia di dalam kamarnya. Pembantu di rumah itu mendobrak kamar Winarti karena sampai saat waktunya bekerja, ia tidak keluar kamar dan pintu kamarnya terkunci.

Padahal Winarti dan sopir rumah itu menjadi pemegang kunci bagi pembantu lain di rumah itu. Pembantu lain bekerja di siang hari saja. Hanya dua orang yakni Winarti, dan sopir yang menginap di rumah itu.

Ketika itu, kata Widayani, pembantu yang hendak masuk ke rumah tersebut akhirnya dibukakan pintu oleh si sopir. Sedangkan Winarti tidak terlihat.

"Akhirnya pintu kamar dibuka paksa, dan kakak saya sudah meninggal," katanya.

Menurut Widayani, pembunuh Winarti sudah ditangkap. Kabarnya sesama pembantu di rumah itu. Namun keluarga itu belum mengetahui secara jelas siapa pembunuh Winarti. Kasus itu juga dikabarkan tengah ditangani oleh kepolisian Kairo.

Tanpa Prosedur yang Benar

Disnakertrans Lumajang memastikan Winarti, WNI yang terbunuh di Kairo berangkat non prosedural, meski begitu akan diupayakan pemulangan jenazah.

 

Ismail Kepala Disnakertrans Kabupaten Lumajang mengatakan pihaknya hanya mendapatkan informasi yang minim dari Disnakertrans Provinsi Jatim.

“Kami hanya mendapat informasi secuil. Identitas TKI bernama Winarti binti Musiyar, alamat di Dusun Krajan RT-03/RW-05, Lumajang. itu saja,” katanya kepada Sentral FM di kantornya, Rabu.

Disnakertrans telah melakukan penelusuran melalui data rekomendasi pemberangkatan TKI ke luar negeri untuk penempatan Kairo-Mesir. Ternyata rekomendasi pemberangkatan tenaga kerja ke Mesir atas nama Winarti tidak ditemukan. “Bahkan, kami belum pernah memberikan rekomendasi pemberangkatan TKI ke Mesir selama ini,” kata Ismail.

Ismail kemudian menelusuri data di Badan Nasional Pemberangkatan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Hasilnya sama, tidak ada data TKI atas nama Winarti binti Musiyar. “Sebab data BNP2TKI itu kan bisa diupdate secara online, jadi cukup mudah. Tapi tidak ada datanya. Di UP3 TKI Surabaya juga tidak ada update datanya,” ia menerangkan.

Tidak hanya itu, bahkan Ismail telah menelusuri melalui data kependudukan di Dispendukcapil Kabupaten Lumajang. Tidak terdata nama Winarti dalam data administrasi kependudukan. Disnakertrans pun memastikan bahwa Winarti berangkat bekerja di luar negeri secara non prosedural. Winarti berangkat bekerja ke luar negeri tanpa meminta rekomendasi dari Disnakertrans Kabupaten Lumajang.

“Rekomendasi ini wajib bagi setiap TKI yang akan diberangkatkan bekerja di luar negeri. Tapi ini tidak dilalui. Sementara itu, dari informasi yang kami terima paspornya diterbitkan di Kantor Imigrasi Jakarta Barat. Meski demikian tidak masalah, tapi harus ada rekomendasi dari Disnakertrans di tempat asalnya, yakni di Disnakertrans Kabupaten Lumajang,” ujarnya.

Berdasarkan koordinasi antara Disnakertrans dengan Polres Lumajang, data yang berhasil ditemukan bahwa Winarti binti Musiyar bedomisili di Desa Kebonsari, Kecamatan Yosowilangun. Staf Disnakertrans akhirnya menemui keluarga Winarti untuk menghimpun keterangan yang dibutuhkan. Upaya ini dilakukan untuk proses pemulangan jenazah.

Ismail juga mengatakan, data-data dari keluarga dibutuhkan untuk melengkapi dokumen untuk pembayaran asuransi kepada pihak keluarga. “Yang jelas, kami membutuhkan data dan informasi lengkap, untuk kepentingan asuransi yang menjadi hak keluarga. Terutama data-data ahli warisnya,” katanya.

AKP Budi Setiyono Kapolsek Yosowilangun pada kesempatan lain mengatakan, dia mendapat perintah untuk menghimpun informasi di rumah duka. “Selain menghimpun keterangan, kami juga diperintahkan membantu jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Terutama untuk pengamanan dalam proses pemulangan jenazah nanti,” kata Budi.

Sementara, M Zaky Gufron Korwil Solidaritas Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Lumajang berujar, pihaknya akan melakukan pendampingan dan advokasi terhadap keluarga Winarti. “Saya dihubungi Ketua SBMI Pusat di Jakarta Eddy Prasetyo untuk memberikan pendampingan kepada keluarganya,” katanya.

Pendampingan ini untuk berkoordinasi dengan pihak terkait guna membantu proses pemulangan jenazah dan memastikan hak-hak keluarga dipenuhi. (Ant/suarasurabaya/jakarta post)

Editor: Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home