Loading...
INDONESIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 06:28 WIB | Minggu, 13 Maret 2016

Transparansi Uang Teman Ahok, Ahok: Silakan Saja

Ilustrasi. Beberapa perwakilan dari komunitas Teman Ahok saat makan siang bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta beberapa waktu yang lalu. (Foto: Dok.satuharapan.com/Teman Ahok)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mempersilakan relawannya yang tergabung dalam komunitas Teman Ahok untuk mengumumkan transparansi aliran dana yang didapat selama ini untuk membuka gerai di mall, mencetak brosur dan membuat kaos.

“Memang (harus diungkap). Kamu tanya Teman Ahok dong. Itu kan Teman Ahok harus buka (laporan keuangan), sumbangan dari mana harus buka,” kata dia usai menjadi pembicara di seminar Reformed Theology and Its Contribution To The World di Gedung Reformed Millenium Center Indonesia (RMCI) Kemayoran Jakarta Pusat, hari Sabtu (12/3).

Misalnya, lanjut dia, saat dia menerima sumbangan uang saksi dari petinggi ABC Group, Hamid Djojonegoro sebesar Rp 4,5 miliar melalui sembilan anak perusahaannya. Ketika Hamid menyetujui permintaan mantan Bupati Belitung Timur ini, Ahok kembali meyakinkan apakah ABC Group mau menanggung risiko jika perusahaan besar tersebut menyumbangkan uang kepadanya untuk kampanye.

Namun, Hamid mengatakan hal itu tak jadi masalah asalkan pihak Ahok menggunakannya dengan bijak dan transparan.

“Saya bilang, bapak enggak takut perusahaan nyumbang kami terang-terangan. Enggak apa-apa.. Langsung dia bilang oke, tapi kita mau transparan lho buat masuk ke rekening kampanye. Langsung dia kirim pakai sembilan PT dia masing-masing 500 juta. Nah itu kita lakukan,” kata dia.

Selain itu, Ahok juga menceritakan kinerja Teman Ahok yang selama ini telah membuka gerainya di beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta. Teman Ahok selama ini tidak ingin menerima sumbangan dalam bentuk uang. Jika ingin membantu, kata dia, lebih baik memberikan KTP-nya sebagai dukungan untuk Ahok maju sebagai calon independen atau jika ingin menyumbang dana, mereka harus membeli kaos yang selama ini dibuat untuk dana operasional Teman Ahok sehari-hari.

Bahkan, lanjut dia, ada beberapa koleganya yang ingin menyewakan kantor dan membelikan beberapa komputer untuk Teman Ahok. Namun, Teman Ahok menolaknya. Brosur yang selama ini digunakan Teman Ahok untuk promosi pun, kata dia, adalah hasil sumbangan. Ahok mengklaim Teman Ahok tidak pernah meminta uang kepadanya untuk biaya operasional.

“Teman Ahok bawaannya curiga melulu. Kalau kamu mau nolong ya bawa KTP. Masa dia enggak percaya sama saya mau kasih komputer segala macam, duit... Terus Teman Ahok bilang apa coba? Kalau mau kasih jangan duit, kalau  mau beli kaos kami. Gila saja beli kaos segitu banyak. Kalau kamu mau cetakin kaos, nanti Teman Ahok akan jual. Nah itu pola yang mereka lakukan,” kata dia.

Beberapa pihak seperti politisi Partai Gerindra yaitu Biem Benyamin mendesak transparansi aliran dana terhadap komunitas relawan Ahok yang menamakan dirinya sebagai Teman Ahok.

"Katanya Ahok senang transparan, buktikan," kata Biem seperti yang dilansir dari kompas.com dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/3).

Biem meyakini Teman Ahok mengeluarkan biaya besar untuk mencetak formulir dan mencari dukungan masyarakat. Oleh karena itu, ia meminta Ahok menjelaskan sumber dana Teman Ahok tersebut.

 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home