Loading...
INSPIRASI
Penulis: Made Teddy Artiana 05:00 WIB | Jumat, 13 Maret 2015

Uang vs Aktualisasi Diri

Selama manusia tidak merendahkan harkat dirinya, selama itu juga uang tidak lebih dari sekadar alat tukar.
Foto: istimewa

SATUHARAPAN.COM – Sungguh  mengherankan jika tokoh sekaliber Peter Drucker (alm) pernah menganjurkan agar seluruh perusahaan komersial di Amerika Serikat, belajar manajemen dari organisasi nirlaba. Padahal organisasi keagamaan, lingkungan hidup, bahkan kepramukaan telah terlanjur dilabelkan sebagai organisasi ”tanpa” manajemen.

Ini bisa dianalogikan seperti memerintahkan anak itik belajar berenang ke ayam betina. Namun, karena Sang Penganjur adalah Peter Drucker—yang dianggap sebagai ”penemu” manajemen—maka saran itu pun mau tidak mau mendapat perhatian dari seluruh CEO perusahaan komersial saat itu.

Menurut Drucker, ada beberapa hal  yang mendasari rekomendasi tersebut. Dua hal yang utama adalah:  Pertama, organisasi nirlaba memiliki visi dan misi yang spesifik dan jelas. Kedua, dalam organisasi nirlaba, para relawan merasa terpuaskan aktualisasi dirinya. Dalam arti mereka dapat melihat sendiri dampak dari apa yang mereka lakukan bagi organisasi.

Tersirat kuat dari rekomendasi itu, uang dalam berbagai bentuk, seperti  gaji besar, tunjangan hidup mewah dan sebagainya, ternyata tidak selalu menjadi hal utama yang motivasi manusia. Aktualiasi diri, sebagaimana yang di sampaikan Abraham Maslow dalam hierarchy of needs, masih menempati peringkat pertama kebutuhan manusia.

Rupert Murdoch, seorang konglomerat media, mengatakannya dengan cara yang berbeda ”Money is not the motivating force. It's nice to have money, but I don't live high. What I enjoy is running the business.” Henry David Thoreau, seorang filsuf pun, menyimpulkannya dengan indah ”Wealth is the ability to fully experience life.”

Beberapa kenyataan dalam hidup mungkin memperlihatkan betapa uang sanggup menyengsarakan, merendahkan bahkan membunuh manusia. Tetapi semuanya itu tetap tidak membuktikan bahwa uang berada di atas manusia. Selama manusia tidak merendahkan harkat dirinya, selama itu juga uang tidak lebih dari sekedar alat tukar.

Sementara aktualisasi diri, dalam arti yang sebenarnya dapat dimaknai sebagai saat di mana manusia sadar siapa dirinya dan tujuan hidupnya serta mengerjakan panggilannya tersebut.

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home