Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 10:04 WIB | Selasa, 01 Maret 2022

Ukraina Tawarkan Uang dan Amnesty bagi Pasukan Rusia Yang Menyerahkan Diri

Polisi Ukraina bergegas membawa seorang pelancong ke terminal stasiun kereta api selama alarm serangan udara di Kiev, Ukraina, Senin, 28 Februari 2022. Ledakan dan tembakan yang telah mengganggu kehidupan sejak invasi dimulai minggu lalu tampaknya mereda di sekitar Kiev semalam, ketika Ukraina dan Ukraina Delegasi Rusia bertemu Senin di perbatasan Ukraina dengan Belarus. (Foto: AP/Vadim Ghirda)

KIEV, SATUHARAPAN.COM-Ukraina menawarkan amnesti dan uang kepada tentara Rusia yang meletakkan senjata mereka, kata kementerian pertahanan pada hari Senin (28/2). Kiev meningkatkan upaya untuk mengakhiri serangan Moskow di wilayahnya.

“Kami menawarkan tentara Rusia pilihan: mati dalam perang yang tidak adil atau amnesti penuh dan kompensasi lima juta rubel (setara US$ 47.293 atau Rp 680 juta), jika mereka meletakkan senjata dan menyerah secara sukarela,” kata Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov di Twitter dikutip defenseone.com.

Rusia mulai melancarkan serangan komprehensif di Ukraina pada hari Kamis 24 Februari yang mengakibatkan ratusan orang terluka dan menewaskan puluhan warga sipil menurut pihak berwenang Kiev.

Sementara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperkirakan lebih dari tujuh juta orang telah mengungsi akibat konflik dan memperkirakan angka tersebut akan terus meningkat.

Meskipun sanksi melumpuhkan dan pengaruhnya luas yang dikenakan pada Rusia oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa, Presiden Rusia, Vladimir Putin, tidak menunjukkan tanda-tanda mengalah.

Dia memerintahkan pada hari Minggu pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi, mengutip “sanksi agresif yang  tidak sah” Barat terhadap Rusia sebagai penyebabnya.

Pada hari Senin, pasukan rudal nuklir Rusia dan armada Utara dan Pasifik ditempatkan pada tugas tempur yang ditingkatkan.

Sedangkan putaran pertama pembicaraan antara pejabat Rusia dan Ukraina yang bertujuan untuk mengakhiri konflik berakhir pada hari Senin tanpa kesepakatan. Kiev mengatakan negosiasi dengan Moskow sulit.

Putaran kedua yang diharapkan dengan fokus pada gencatan senjata diperkirakan akan dimulai dalam beberapa hari mendatang.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home