Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 10:46 WIB | Jumat, 23 Agustus 2013

Ulama Australia Diselidiki Terkait Penyebaran Kebencian Sektarian

Sharif Hussein saat menyampaikan materi ajarannya dalam bentuk video. (Foto: dailytelegraph.com.au)

ADELAIDE, SATUHARAPAN.COM – Kepolisian Federal Australia Selatan mengadakan penyelidikan keberadaan pemuka agama yang menyerukan kebencian kepada kepercayaan lain, seperti diberitakan radioaustralia.com.au pada Jumat (23/8).

Pejabat itu menyatakan bahwa Sheikh Sharif Hussein menyerukan pesan kekerasan dan kebencian terhadap umat Buddha dan Hindu dengan menggunakan bahasa Arab, dan dapat ditemukan dengan mudah di jejaring sosial Youtube.

Menurut dailytelegraph.com.au, pada tayangan video yang tayang hanya berdurasi 1 menit 52 detik di situs tersebut, diprediksi telah diunggah lebih dari satu pekan silam. Hal  tersebut sebelumnya dipublikasikan oleh Media Penelitian Timur Tengah yang berada di Amerika Serikat.

Pada video tersebut berisi komentar yang menghina umat Yahudi, Hindu dan Budha tersebut tidak ketinggalan menyebut beberapa pemimpin penting dunia, antara lain Perdana Menteri Australia, John Howard, sebagai  penjahat perang dan Presiden AS, Barack Obama sebagai musuh Tuhan.

Sheikh Hussein juga melabeli militer Australia sebagai antek-antek perang salib. Sheikh Hussein menuding mereka membantu pasukan Amerika dan Inggris dalam tuduhan pemerkosaan wanita-wanita di Irak. Sharif Husein yang dahulu merupakan anggota Konsul Islam Adelaide mengatakan bahwa ribuan Muslim di seluruh dunia dizalimi dan diluluhlantakkan, akibat pemimpin-pemimpin dan kebijakan negara-negara Barat.

Kepolisian Federal Australia Selatan saat ini meyakini bahwa tayangan khotbah tersebut diyakini direkam sekitar bulan Maret 2013 dan disampaikan di Pusat Dakwah Islam di Torrensville, Australia Selatan.

Kepolisian masih mengkhawatirkan apabila rekaman yang berdurasi total hampir 45 menit tersebut telah disaksikan secara utuh oleh berbagai umat beragama, maka akan ada konflik sektarian berkepanjangan. Nama dari Pusat Dakwah Islam Australia Selatan muncul di awal video, tetapi komunitas Islam di sana mengatakan tidak tahu apakah itu diproduksi di Adelaide atau bukan. (dailytelegraph.com.au/radioaustralia.com.au)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home