Loading...
BUDAYA
Penulis: Kartika Virgianti 19:11 WIB | Rabu, 21 Agustus 2013

UWRF 2013: Ajang Promosi Penulis dan Buku Indonesia dan Pariwisata Bali

UWRF 2013: Ajang Promosi Penulis dan Buku Indonesia dan Pariwisata Bali
Festival Penulis dan Pembaca Ubud 2013. (foto-foto: ubudwritersfestival.com)
UWRF 2013: Ajang Promosi Penulis dan Buku Indonesia dan Pariwisata Bali
Sesi khusus wanita di Indus.
UWRF 2013: Ajang Promosi Penulis dan Buku Indonesia dan Pariwisata Bali
Makan malam bersama para penulis di Honeymoon Guesthouse.

UBUD, SATUHARAPAN.COM – Festival Penulis dan Pembaca Ubud (Ubud Writers & Readers Festival/UWRF) saat ini memasuki tahun ke-10, dan menjadi salah satu dari enam festival sastra terbaik di dunia versi Harper’s Bazaar Inggris. Acara ini juga dikenal sebagai festival sastra paling inovatif se-Asia Tenggara versi Time Business.

Tahun ini UWRF dengan semangat ‘pulang’ ke rumah, menjadi terbaik se-Indonesia, Asia Tenggara, akan diselenggarakan pada tanggal 11-15 Oktober 2013.

Pada 2013 Festival ditujukan sebagai penghormatan terhadap pelopor hak-hak wanita, R.A Kartini, dengan karyanya ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’. Diambil dari judul buku yang ditulis Kartini sebelum meninggal pada 1904, yang juga membentuk landasan penting gerakan pembebasan hak wanita di Indonesia. Tema tersebut juga merupakan cara yang pas untuk memperingati seberapa jauh perkembangan festival dan Bali, dalam 10 tahun terakhir.

“Saya bangga pada kekuatan program tahun ini, terutama dari tamu internasional kami untuk diskusi yang akan dihadirkan untuk menandai tonggak awal Festival. Tahun ini Festival bertemakan 'pulang' berfokus pada mendirikan dan mengembangkan penulis Indonesia, serta di negara tetangga kawasan Asia-Pasifik”, kata Direktur dan Pendiri Festival, Janet DeNeefe.

Oktober ini, festival akan menyambut lebih dari 160 penulis profesional, artis, pemain drama, musisi dan visioner dalam hal magical setting bagi Ubud, untuk berbicara di semua bentuk cerita dari menulis perjalanan, sampai menulis lagu, drama, puisi, komedi dan novel grafis.

“Sejak dilaksanakan pada masa setelah tragedi Bom Bali, kegiatan ini selalu menjadi harapan dan impian bahwa Festival Penulis dan Pembaca Ubud akan menjadi panggung untuk meluncurkan dan mempromosikan tulisan Indonesia pada dunia," kata Janet.

" Sepuluh tahun sudah, dengan terjemahan dari kerja keras orang Indonesia dan semakin banyaknya orang Indonesia yang hadir pada acara-acara sastra di seluruh dunia, hal inilah yang ada di depan mata saya saat ini,” kata Janet DeNeefe.

UWRF Tahun Lalu Dianggap Sukses

UWRF ke-9 tahun lalu dianggap sukses. Kehadiran tamu dan penjualan tiket meningkat secara signifikan, secara keseluruhan karena dukungan sponsorship yang berkelanjutan dan menciptakan hubungan baru yang menjadi kunci, liputan media nasional semakin meningkat, sebagai bentuk umpan baliknya.

Pada 2012 kehadiran peserta festival  mencapai 24.876 orang. Website UWRF dikunjungi 26.000 orang perhari pada Agustus, 42.000 per hari pada September, dan 31.000 per hari pada Oktober, menghasilkan angka yang mengejutkan 2.664.324 untuk tiga bulan menjelang festival dan selama festival berlangsung.

Festival tidak hanya menarik perhatian partisipan yang berasal dari Bali, Jakarta, dan kota besar lainnya di Indonesia, tetapi juga dari negara tetangga seperti Australia, Singapura, Hongkong dan Malaysia, bahkan dari Eropa dan Amerika. Festival tersebut diharapkan bisa meneruskan promosi pariwisata di Bali dan Indonesia melalui peningkatan lebih lanjut jumlah kunjungan wisatawan internasional ke acara festival ini.

Program 2013 akan memberikan lebih dari 130 penghargaan pemenang penulis internasional, penggubah drama, penyair, penulis lagu, akademisi, jurnalis, dan penulis essay selama lebih dari empat hari pada diskusi sastra. Program pendidikan gratis berbasis sastra dan seni, meliputi presenter Indonesia dan internasional yang berlangsung bersamaan selama enam hari.

Untuk bisa ikut serta acara festival internasional ini, dapat memesan tiket langsung melalui website resmi UWRF. (ubudwritersfestival.com)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home