Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 18:05 WIB | Selasa, 24 Februari 2015

Wapres: Jelang Panen Beras Tak Perlu Impor

Truk pengangkut beras murah parkir di samping kantor Pusat Perum Bulog Jalan Jend. Gatot Subroto Jakarta, Senin (16/2) siap mendistribusikan. (Foto: Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan tidak perlu ada kebijakan impor beras untuk mengatasi melambungnya harga kebutuhan pokok itu karena panen besar beras akan segera datang.

"Enggak perlu impor pada dewasa ini, karena bulan Maret sudah bulan panen besar. Jadi kalau mengimpor pada bulan panen, kasihan petaninya," kata Jusuf Kalla dalam rapat koordinasi penanaman modal di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Jakarta, Selasa (24/2).

Wapres menekankan, harga beras yang belakangan melambung disebabkan oleh pasokan yang berkurang akibat musim paceklik, bukan oleh mafia.

"Ini urusannya suplai, bukan mafia-mafiaan. Itu mafia kalau naikkan harga, silakan saja timbun beras, besok akan kita tambah. Saat turun harga, kalian (mafia) rugi," ujarnya.

Menurut Wapres, stok beras di Perum Bulog saat ini mencapai 1,4 juta ton. Jumlah tersebut, belum ditambah dengan stok dari pedagang dan petani.

Dengan tambahan hasil panen besar yang diperkirakan sudah bisa dimulai Maret hingga Mei mendatang, ia optimistis harga beras bisa turun lagi. Ia bahkan mengatakan hingga Mei Bulog diprediksi akan memiliki stok hingga 3 juta ton beras untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Bulan ini saya suruh (Bulog) keluarkan 400.000 ton beras. Kalau masih kurang lagi, kita keluarkan 500.000 ton. Karena bulan depan sudah panen, jadi akan ditambah panen. Jangan khawatir soal beras," katanya.

Wapres meminta masyarakat tidak serta merta memprotes kenaikan harga beras. Ia meminta masyarakat mempedulikan nasib petani

"Harga beras naik marah semua orang. Terus bagaimana petani? Kan kasihan. Jadi harus di tengah-tengah, tidak kemahalan dan tidak terlalu murah," katanya.

Sejak awal Februari, harga beras di sejumlah lokasi mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Kenaikan disinyalir akibat musim paceklik yang melanda sejumlah sentra padi di wilayah Jawa.

Serupa dengan pernyataan Jusuf Kalla, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel juga telah memastikan tidak ada impor beras karena pemerintah masih memiliki pasokan beras yang mencukupi di Perum Bulog dan akan memasuki masa panen raya.

"Stok kita ada, panen raya juga akan dalam waktu dekat," ujar Rachmat pada jumpa pers di Kementerian Perdagangan, Jumat (20/2).

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home