Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 13:22 WIB | Rabu, 15 Juli 2015

Warga Diminta Waspada Angin Kencang Imbas Badai Nangka

Ilustrasi angin kencang. (Foto: surabaya.net)

SURABAYA, SATUHARAPAN.COM – Fenomena angin kencang, yang melanda Surabaya dalam dua hari terakhir mendapat perhatian serius dari Pemkot. Atensi khusus ditujukan pada obyek-obyek rawan roboh seperti pohon dan papan reklame (billboard).

Kepala Bakesbangpol dan Linmas Kota Surabaya Soemarno, saat dijumpai di kantornya, Senin (13/7) seperti yang dikutip dalam surabaya.go.id, menuturkan antisipasi yang dilakukan yaitu melakukan perantingan pohon di sejumlah titik.

Soemarno menyatakan, di samping itu pihaknya bersama dinas terkait memberi perhatian lebih kepada papan reklame yang dinilai rawan roboh. Untuk itu, tim pemkot akan melakukan pengecekan guna memastikan papan reklame tidak tumbang diterpa angin.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, mencatat kecepatan angin sejak dua hari terakhir ini mencapai 24 knot/jam, untuk wilayah pesisir sehingga tinggi gelombang laut lepas di selatan dan utara bisa mencapai 2-4 meter. Sedangkan kecepatan angin di darat tercatat mencapai 17 knot/jam atau setara 30 km/jam. Angin kencang yang menerpa wilayah timur Indonesia terasa kuat terjadi di seluruh wilayah Jawa Timur. Itu terjadi sejak Minggu, 12 Juli 2015, dan kemungkinan bisa sampai satu pekan mendatang

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda Bambang Setiajid mengatakan, masyarakat diminta waspada akan angin kencang yang terjadi terutama menghindari sekitar pohon dan papan reklame jalan.

"Sedangkan untuk penerbangan, sejauh ini tidak ada masalah karena batas angin dengan landasan pacu sejajar," katanya kepada Surabaya Bisnis.com , Senin (13/7).

Sementara, suhu udara selama rentang waktu tersebut berkisar pada 24-34 derajat celcius dengan tingkat kelembaban udara antara 50 - 87 persen, sedangkan tinggi gelombang laut selat Madura bisa mencapai 2,5 meter.

Kepala Bakesbangpol dan Linmas Kota Surabaya Soemarno mengatakan, Pemkot Surabaya sudah melakukan antisipasi melalui perantingan pohon di sejumlah titik di Surabaya.

"Kami juga melakukan mengecekan di setiap papan-papan reklame yang berpotensi roboh karena angin kencang," katanya.

Ia mengimbau warga Surabaya agar waspada ketika berada di sekitar pohon maupun papan reklame, termasuk warga di pesisir pantai karena gelombang laut yang tinggi.

"Gelombang laut ini juga cukup menggangu aktivitas nelayan, tetapi sebaiknya memang harus lebih waspada," katanya.

Imbauan juga ditujukan kepada penduduk di wilayah pesisir pantai. Dengan ketinggian gelombang air laut yang bisa mencapai 2,5 meter tentunya dapat mengganggu aktivitas nelayan. Untuk itu, para nelayan diharapkan meningkatkan kewaspadaan.

Bambang menjelaskan, angin itu biasa disebut angin muson timur. Biasanya angin ini berhembus dengan kecepatan 10-15 knot, tapi sekarang naik hingga 20 knot atau 35 kilometer per jam. Embusan angin terasa lebih kencang di wilayah utara Jawa Timur daripada wilayah selatan Jawa Timur.

“Tropical cyclone (Badai Nangka) sebetulnya cukup jauh tapi men-trigger (memicu) siklon timur, maka terasa kencang anginnya di sini (Jawa Timur),” katanya.

Bambang menginformasikan, kini perjalanan laut yang patut diwaspadai adalah di laut Jawa. Di Jawa Timur, perjalanan untuk kepulauan Bawean dan Madura Madura ditutup semua jurusan. teorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi dalam tiga hari ke depan Surabaya masih dilanda angin kencang akibat adanya Badai Nangka yang terjadi di Filipina.

“Di kepulauan ditutup dulu sementara karena gelombang tinggi. Untuk (lalu lintas) penyeberangan Jembatan Suramadu, batas keamanan 40 kilometer per jam untuk roda dua,” katanya.

Bambang juga mengimbau kepada pemudik yang menggunakan jalur darat, khususnya pengendara, agar lebih berhati-hati. Soalnya tinggi embusan angin membuat debu berterbangan yang bisa mengganggu jarak pandang.

"Jika mau mudik, sebisa mungkin rumah ditinggal dalam keadaan rapi. Pastikan alat-alat yang dapat menimbulkan api sudah mati semua dan aman. Angin ini juga berpotensi kebakaran," kata Bambang.

Editor : Bayu Probo

Ikuti berita kami di Facebook


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home