Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 12:22 WIB | Kamis, 06 November 2014

Warga Palestina Tabrakkan Mobil ke Peron Kereta Api

Satu orang warga Israel terbunuh.
Ini adalah insiden kedua dalam dua minggu di kota suci. (foto: Reuters)

JERUSALEM TIMUR, SATUHARAPAN.COM – Seorang warga Palestina menabrakkan mobilnya ke sebuah peron kereta api yang ramai di Jerusalem Timur, menyebabkan satu orang warga Israel meninggal. Kejadian kemarin (5/11) ini merupakan serangan kedua dalam dua minggu belakangan yang memicu kekhawatiran bangkitnya lagi perlawanan Palestina.

Pasukan keamanan Israel telah mengidentifikasi pelaku penyerangan sebagai pria bernama Ibrahim Akari dari Jerusalem Timur. Hamas mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Menteri Keamanan Umum Israel, Yitzhak Ahronovich,  mengatakan warga sipil dan polisi juga  terluka. Dia memuji polisi yang berhasil mengamankan warga Palestina pelaku penyerangan, dan mengatakan bahwa "Seorang teroris yang menyerang warga sipil layak untuk dibunuh."

Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, mengutuk serangan itu dan mengatakan bahwa itu adalah "tindakan teroris" yang "menimbulkan ketegangan" di wilayah yang rentan konlik ini.

Berbicara menjelang pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Yordania di Paris, Kerry mengatakan bahwa itu bukan saja aksi teroris tetapi juga kekejaman yang membuat keadaan menjadi lebih buruk.

Serangan itu hampir sama dengan serangan dua minggu lalu, yang juga dilakukan oleh seorang warga Palestina dari Jerusalem Timur. Serangan itu menewaskan dua orang yaitu seorang bayi perempuan dan seorang wanita muda dari Ekuador.

Dalam beberapa bulan terakhir pengunjuk rasa Palestina dan polisi Israel bentrok hampir setiap hari di di kawasan ini.

Orang-orang Palestina menuduh Israel berusaha mengubah status quo di masjid Al Aqsa dan mereka melakukan aksi lempar batu setiap hari sebagai protes.

Pemerintah Yordania selama ini mengawasi administrasi keagamaan di masjid tersebut.  Kantor berita negara itu mengatakan, keputusan pemerintahnya untuk menarik duta besarnya untuk kerajaan Israel merupakan tindakan protes atas kebijakan Israel di masjid tersebut, yang  belum pernah terjadi sebelumnya.

Langkah ini terjadi beberapa hari setelah kedua negara merayakan perjanjian damai bersejarah yang ke-20.

Beberapa pekan lalu, pemerintah Israel menutup akses umat muslim ke Masjid Al Aqsa di Jerusalem, yang memicu protes dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Melalui juru bicara Michael Tene, Kemlu RI mendesak pemerintah Israel segera membuka akses bagi umat muslim yang hendak beribadah di Masjid Al Aqsa. Aksi penutupan, kata Michael, merupakan bentuk pelanggaran yang mendasar terhadap hak manusia. (Alarabiya.net)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home