Loading...
SAINS
Penulis: Ignatius Dwiana 18:56 WIB | Kamis, 20 Februari 2014

WWF: Badak Masih Bisa Diselamatkan dari Ambang Kepunahan

Sumatra – Kalimantan Director WWF Indonesia Anwar Purwoto. (Foto: Ignatius Dwiana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dua dari lima jenis badak di dunia berada di Indonesia. Badak merupakan satwa purbakala yang sangat langka. Ambang punahnya satwa ini dengan penurunan populasinya disebabkan ulah manusia.

Sumatra – Kalimantan Director World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia  Anwar Purwoto mengatakan perlunya untuk menyelamatkan badak dari kepunahan.  “Kenapa kita harus melindungi? Karena kita menyebabkan satwa itu menjadi ciritical bahkan critically dangered sehingga kita yang harus berbuat,” katanya dalam ‘Wildlife Protection Series – Rhinos’ (Seri Perlindungan Satwa Liar – Badak) di at America Jakarta pada Rabu (19/2).

Kegiatan manusia membuka hutan, membangun kegiatan lain yang merusak habitat badak, invasive species, illegal hunting, penyakit, menjadi penyebab penurunan populasi badak dan menyempitkan fragmentasi habitatnya .

“Delapan dari 12 kantong badak yang ada di Sumatera kita sebut punah lokal sehingga hanya tinggal ditemukan sedikit di Sumatera bagian utara dan sedikit di Sumatera bagian selatan. Populasinya selama 21 tahun turun 28 persen. Betapa menakutkan penurunan itu,” kata Anwar Purwoto.

 Perlindungan badak tidak terbatas hanya pada populasinya tetapi juga habitatnya. Selain itu meningkatkan kesadaran masyarakat di mana pun untuk kelestarian badak. Peningkatan kesejahteraan masyarakat juga diperlukan sehingga tidak mengganggu kelestarian badak.

Second habitat juga perlu diciptakan. Hal ini untuk mencegah ketika peristiwa bencana terjadi maka badak dapat diselamatkan, mengingat badak Jawa hanya berada di satu tempat saja.

“Oleh karena itu perlu adanya second habitat, habitat lain. Yang mana kalau salah satu terserang bencana alam maka masih tersedia cadangan lain untuk menyelamatkan satu badak yang masih ada. Ini bukan rekyasa yang mustahil. karena second habitat, populasi kedua, sudah dilaksanakan di Afrika dan India dan mereka berhasil.”

Badak putih di Afrika pada 1895 tinggal 20. Tetapi sekarang mencapai 20 ribu. Badak di India dari 10 sampai 20 yang tersisa, sekarang berhasil menjadi 3 ribu. Sementara badak di Indonesia sekarang masih 50 yang tersisa.  “Jadi banyak contoh keberhasilan yang membuat kita harus optimis untuk menyelamatkan badak yang ada di Indonesia ini,” kata Anwar Purwoto.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home