Loading...
INDONESIA
Penulis: Prasasta Widiadi 08:24 WIB | Selasa, 21 Januari 2014

Yayasan Buddha Tzu Chi Dirikan Pos Bantuan untuk Pengungsi Banjir Jakarta

Yayasan Buddha Tzu Chi Dirikan Pos Bantuan untuk Pengungsi Banjir Jakarta
Hemming, dari Yayasan Buddha Tzu Chi (Foto-foto: Prasasta Widiadi)
Yayasan Buddha Tzu Chi Dirikan Pos Bantuan untuk Pengungsi Banjir Jakarta
Relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi membantu membugnkus makanan.
Yayasan Buddha Tzu Chi Dirikan Pos Bantuan untuk Pengungsi Banjir Jakarta
Relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi membantu membugnkus makanan.
Yayasan Buddha Tzu Chi Dirikan Pos Bantuan untuk Pengungsi Banjir Jakarta
Relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi membantu membugnkus makanan.
Yayasan Buddha Tzu Chi Dirikan Pos Bantuan untuk Pengungsi Banjir Jakarta
Pengungsi banjir Kampung Meleayu dan sekitarnya yang berada di lantai 3 GPIB Koinonia.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Yayasan Buddha Tzu Chi membuka pos komando (posko) distribusi makanan bagi korban banjir Jakarta yang berada di Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat Koinonia, Jakarta pada Senin (20/1).

Hemming, selaku koordinator relawan Yayasan Buddha Tzu Chi mengatakan bahwa pihaknya, menurut prakiraan Yayasan Buddha Tzu Chi, akan bekerja selama tiga hari di GPIB Jemaat Koinonia.

“Yayasan Tzu Chi hanya tiga hari aja di sini, tergantung juga banjirnya nanti bagaimana,” kata Hemming kepada satuharapan.com.

Hemming bersama sepuluh orang dari Yayasan Buddha Tzu Chi mendirikan tenda untuk mendistribusikan makanan untuk pengungsi di Gereja Koinonia.

Hemming mengatakan tim bentukan Yayasan Buddha Tzu Chi pada saat bersamaan tengah bergerak mencari titik lain yang terdampak banjir, untuk didirikan posko seperti di GPIB Koinonia tersebut.

“Nantinya kami akan sediakan beberapa tim, ada tim yang menjemput, ada tim survei titik lokasi terdampak banjir, dan ada mendistribusikan makanan. Nantinya kita juga akan serahkan makanan yang telah kami siapkan ke masyarakatnya langsung,” kata Hemming.

“Kami sendiri memiliki kebijakan terkait makanan yang akan disajikan, kami menyediakan makanan yang vegetarian tidak boleh ada ikan, tidak boleh ada daging. Kalau pengungsinya mau ya silakan, kalau nggak ya kami tutup,” kata Hemming.

Yayasan Tzu Chi tidak berencana menempatkan posko baru di sekitar Jalan Jatinegara Barat, dan belakang Pasar Jatinegara, karena menurut pengamatan Hemming di wilayah antara Terminal Kampung Melayu hingga Kebon Pala telah tersedia banyak posko-posko lain yang terdiri dari berbagai organisasi hingga partai politik.

Yayasan Buddha Tzu Chi

Yayasan Buddha Tzu Chi adalah sebuah yayasan kemanusiaan yang didirikan oleh seorang biksuni bernama Master Cheng Yen pada tahun 1966 di Hualien, Taiwan. Dari satu titik inilah, Tzu Chi kemudian berkembang ke 52 negara dan juga telah bersumbangsih di 85 negara di dunia.

Prinsip dari Yayasan Buddha Tzu Chi berlandaskan pada cinta kasih, lintas agama, ras, etnis, Negara, dan bangsa. Tzu Chi juga mengajak semua orang untuk peduli dan melakukan kebajikan membantu yang kurang mampu. Tzu Chi juga turut menginspirasi mereka yang mampu dan membangkitkan cinta kasih dari orang yang dibantu, namun yang terpenting dari semua itu adalah Tzu Chi merupakan sebuah wadah untuk melakukan pembinaan diri.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home