Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 19:30 WIB | Jumat, 23 Januari 2015

Yenny Wahid Menduga Polri Jadi Alat Politik

Ilustrasi. Puluhan ormas demo di gedung KPK menyatakan dukungannya kepada KPK. (Foto: Endang Saputra)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Direktur The Wahid Institute, Zanubah Arifah Chafsoh membeberkan banyaknya akar rumput warga Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin gelisah dengan kondisi penegak hukum saat ini.

“Nahdliyin meminta presiden Jokowi untuk memperlihatkan pada bangsa Indonesia jika dia adalah presiden bangsa Indonesia. Bukan presiden satu kelompok. Saat inilah kita tunggu kalau Jokowi harus tunjukkan dia punya komitmen memberantas korupsi,” kata perempuan yang akrab disapa Yenny Wahid ini di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (23/1).

Menurut Yenny, bangsa Indonesia harus sadar jika saat ini Indonesia sedang dihadapkan pada situasi darurat narkoba. Komitmen KPK yang ingin memberantas itulah, membuat banyak elit gerah.

“Banyak elit yang kepentingannya terganggu yang akhirnya gunakan institusi publik jadi kepentingannya sendiri. Kita tolak politisasi KPK ini,” putri Presiden keempat Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid ini.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home