Loading...
DUNIA
Penulis: Wiwin Wirwidya Hendra 08:44 WIB | Kamis, 13 Juni 2013

Yunani Tutup Perusahaan Media, 2600 Jurnalis Mengganggur

Ribuan jurnalis yang melakukan protes di halaman kantor Hellenic Broadcasting Corporation di Athena. (dok. Guardian)

YUNANI, SATUHARAPAN.COM - Yunani mendadak menutup Hellenic Broadcasting Corporation, perusahaan penyiaran ERT yang berupa siaran televisi dan radio dalam jangka waktu kurang dari 24 jam, Selasa (11/6) kemarin. Keputusan ini dibuat lantaran pemerintah Yunani menilai perusahaan media elektronik ini memakan banyak biaya yang sebenarnya tidak diperlukan.

Seperti dilansir Telegraph, keputusan yang dilatarbelakangi alasan berhemat ini tentu memicu ribuan pekerja media termasuk jurnalis untuk melakukan demonstrasi. Mereka menduduki kantor perusahaan yang berada di sebelah Utara kota Athena untuk menolak keputusan pemerintah sambil membuat video yang diunggah ke internet.

Layar televisi yang biasanya menayangkan tiga saluran milik pemerintah telah distop pada pukul 22.53 pada Selasa (11/6) waktu setempat, setelah mengudara selama 70 tahun.

Penutupan mendadak perusahaan Hellenic Broadcasting Corporation ini telah mengakibatkan sekitar 2,656 jurnalis dan staf tanpa pekerjaan sementara sebagian akan dimutasikan ke perusahaan di bawah perusahaan lainnya yang berada dalam jaringan perusahaan tersebut.

Sebagai bentuk solidaritas kepada ERT, stasiun-stasiun televisi swasta di Yunani turut tidak menyiarkan tayangan live selama enam jam. Mereka hanya menayangkan iklan dan program acara yang sudah pernah disiarkan sebelumnya. Tidak satupun dari stasiun televisi swasta ini menyajikan siaran berita yang biasanya ditayangkan setiap pukul 20.00 waktu setempat.

Juru bicara kenegaraan, Simos Kedikoglou mengatakan bahwa keputusan ini diambil juga untuk menghemat anggaran pemerintah. ERT memiliki tiga saluran televisi domestik, sejumlah stasiun radio tingkat daerah, nasional, dan siaran luar negeri bernama Voice of Greece.

Namun, saat negara sedang dilanda krisis keuangan, operasional ERT selama ini justru semakin membesar dan sudah menghabiskan anggaran negara sebesar 300 juta euro (US$400 juta) per tahun. "Ini sudah buang-buang anggaran," kata Kedikoglou.

ERT yang beroperasi sejak 1938 pertama kali mengudara melalui siaran radio. Stasiun televisi dan radio ini didanai pemerintah melalui pungutan iuran listrik, sementara setiap rumah tangga dikenai tagihan listrik tambahan sebesar 4,30 Euro per bulan. Iuran ini untuk membiayai beban operasional ERT.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home