Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 07:09 WIB | Rabu, 23 September 2015

222 Jemaah Dibadalhajikan

Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyad Hidayat. (Foto: kemenag.go.id)

MEKKAH, SATUHARAPAN.COM –  Kepala Daker Mekkah Arsyad Hidayat mengatakan sebanyak 222 jemaah haji pada tahun 2015 ini akan dibadalhajikan.

“Sampai dengan siang hari ini, jemaah haji Indonesia yang akan dibadalhajikan berjumlah 222 orang,” kata Arsyad dalam kesempatan jumpa pers di Daker Mekkah, hari Selasa (22/9).

Sebagai catatan, badal artinya "menggantikan". Maknanya adalah seseorang yang menggantikan haji dari orang yang seharusnya menunaikan ibadah haji disebabkan oleh faktor halangan, usia lanjut, atau telah meninggal dunia.

Jumlah badalhaji tahun ini cenderung meningkat dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Kalau pada tahun 2013 jumlahnya 156, tahun 2014 jumlahnya 202. Peningkatan ini, menurut Arsyad, salah satunya karena adanya peristiwa robohnya crane di Masjidil Haram yang juga menyebabkan banyak korban. Setidaknya ada 11 orang yang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka hingga harus dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi.

Kepala Bidang Bimbingan Ibadah dan Pengawasan KBIH Ali Rokhmad mengatakan bahwa  222 jemaah yang akan dibadalhajikan itu terdiri dari: 14 jemaah yang wafat di embarkasi Tanah Air, 120 jemaah yang wafat di Arab Saudi, 71 jemaah yang dirawat di ICU Rumah Sakit Arab Saudi, 6 jemaah yang dirawat di ICU Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), dan 11 jemaah yang dirawat di psikiatri BPHI karena mengalami gangguan jiwa.

Disinggung mengenai alokasi anggaran yang awalnya hanya untuk 150 orang, Ali Rokhmad mengaku sudah mengajukan revisi anggaran ke Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dan sudah disetujui.

“Insya Allah revisi anggaran sudah disetujui,” katanya.

Terkait peningkatan jumlah jemaah yang dibadalhajikan, Ali Rokhmad juga memandang bahwa adanya tren jemaah haji Indonesia yang semakin tua sehingga angka jemaah risiko tinggi ke depan diperkirakan akan meningkat. Hal yang perlu diantisipasi ke depan menurut Ali Rokhmad adalah aspek kesehatan dan ibadah.

“Jangan sampai jamaah haji Indonesia yang memilih Tamattu’, setibanya di Arab Saudi malah tidak bisa melakukan umrah karena sakit,” katanya.

Sehubungan itu, Ali Rokhmad memandang perlunya data awal pemeriksaan kondisi kesehatan jemaah haji Indonesia pada tahun-tahun yang akan datang dan itu nantinya dikaitkan dengan istita’ah kesehatan.

Selain jemaah badal haji, sebanyak 152 jemaah akan disafariwukufkan. Sedangkan jemaah haji Indonesia yang melakukan Tarwiyah pada tahun ini jumlahnya 12.500 orang. (kemenag.go.id)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home