Ahok akan Ikut Pemilihan Gubernur 2017

Gubernur DKI Basuki T. Purnama (kedua kiri) menemui warga yang tergabung dalam Pijar Indonesia ketika aksi save Ahok di teras Balai Kota Jakarta, Selasa (3/3). Mereka mendukung Ahok untuk membongkar dan menyeret ke meja hijau mafia anggaran di DPRD DKI Jakarta. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perseteruan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sejak bulan lalu tak membuatnya ciut nyali untuk kembali mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI 2017 mendatang.

"Saya harus ikut pencalonan dong. Sudah 'dicereng' gitu harus ikut lagi dong. Kita tes, kita lawan semua partai. Ini menarik utk pelajaran politik," ujar Ahok kepada awak media, Jumat (6/3) di Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat.

Sebelumnya, perseteruan eksekutif dan legislatif terjadi karena perdebatan kusir terkait anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2015.

Ahok menyatakan oknum DPRD berusaha memasukkan anggaran siluman melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), sedangkan DPRD menuding Ahok menyalahi prosedur dalam mengirim berkas APBD ke Kemendagri.

"DPRD kampanye saja mulai sekarang jangan pilih Ahok lagi. Kan 2017 ada pilkada langsung, kalau saya terpilih ya sama lagi," kata Ahok kepada awak media.

Sementara terkait APBD, Ahok mengaku tengah menunggu instruksi dari Kemendagri. Jika dalam batas waktu yang ditentukan, yakni tujuh hari dari (maksimal) tanggal pengembalian berkas APBD dari Kemendagri, eksekutif dan legeslatif tak menemui titik temu, APBD tak akan jadi Raperda. Pemprov akan menggunakan Pergub.

"Makanya saya seneng kalau kita pakai Pergub kan jadi jalan sendiri, kira-kira nanti DPRD akan marah. Dia akan awasi semua SKPD. Satu baut nggak ada pun dia akan teriak. Satu senti kerjaan kurang dia teriak. Itu yang saya harapkan. Akhirnya fungsi pengawasan DPRD jalan," ujar Ahok sembari tertawa.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja