Anggota DPRD Bekasi M. Kurniawan Diperiksa KPK

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bekasi, Muhammad Kurniawan menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hari Kamis (19/1). Kurniawan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Komisaris PT Cahaya Mas Perkasa, So Ko Seng atau Aseng terkait kasus suap atau memberi hadiah dalam proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) tahun anggaran 2016. (Foto-foto: Dedy Istanto)

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bekasi, Muhammad Kurniawan menunggu pemanggilan pemeriksaan di ruang lobby gedung KPK terkait kasus dugaan suap atau memberikan hadiah dalam proyek pembangunan jalan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun anggaran 2016.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bekasi, Muhammad Kurniawan menjalani pemeriksaan di gedung KPK untuk dimintai keterangan sebagai saksi terkait kasus dugaan suap atau memberi janji dalam proyek pembangunan jalan di Maluku dan Maluku Utara wilayah IX melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun anggaran 2016.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bekasi, Muhammad Kurniawan menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hari Kamis (19/1).

Kurniawan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Komisaris PT Cahaya Mas Perkasa, So Ko Seng atau Aseng terkait kasus suap atau memberi hadiah dalam proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) tahun anggaran 2016.

Tidak ada komentar yang disampaikan oleh Muhammad saat tiba di gedung KPK terkait kasus dugaan suap proyek pembangunan jalan di Maluku dan Maluku Utara melalui Kemenpupera.

Sebelumnya KPK telah menetapkan tujuh orang tersangka, tiga di antaranya merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di antaranya, Damayanti Wisnu Putranti dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Andi Taufan Tiro dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), dan Budi Supriyanto dari fraksi Partai Golongan Karya (Golkar).

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum