Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 20:14 WIB | Selasa, 07 Juni 2016

Antisipasi Kemacetan Proyek Simpang Susun Semanggi

Ilustrasi. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) saat meresmikan pembangunan proyek Simpang Susun Semanggi bulan April 2016 lalu. (Foto: Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta akan memberlakukan manajemen lalu lintas selama pembangunan konstruksi Simpang Susun Semanggi. Hal ini dilakukan ‎untuk mendukung aktivitas lalu lintas ‎selama pembangunan.

Kepala Bidang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dishubtrans DKI Jakarta, Priyanto mengatakan rekayasa dilakukan dengan peningkatan kapasitas di jalur lambat berupa pelebaran jalan.

"Dari Bundaran HI-Cawang optimalisasi dilakukan dengan pelebaran jalan di atas saluran tertutup dan pelebaran jalan ke sisi ‎trotoar sepanjang 30 meter namun tetap mempertahankan lebar trotoar," kata dia di Jakarta, hari Selasa (7/6).

Adanya pengalihan ke jalur lambat maka area pertemuan dengan Jalan Gatot Subroto‎ depan masuk Plaza Semanggi dilakukan penggeseran separator. Pada jam sibuk juga perlu dilakukan pembatasan akses masuk kendaraan menuju Plaza Semanggi dari arah Slipi.

"Untuk arah Blok M menuju Grogol optimalisasi dilakukan dengan pelebaran jalan ke arah dinding Jembatan Semanggi, termasuk pelebaran ke sisi trotoar sepanjang 30 meter dengan mempertahankan lebar trotoar minimal 1,5 meter," kata dia.

Selain itu pada jalur lambat, segmen terowongan Jalan Gatot Subroto yang saat ini satu lajur akan ditingkatkan menjadi dua lajur dengan lebar tujuh meter. Untuk rekayasa lalu lintas dari Grogol menuju Bundaran HI optimalisasi dilakukan pada area sekitar mulut terowongan dari 2 lajur menjadi 3 lajur.

Sedangkan dari Jalan Gatot Subroto menuju terowongan yang saat ini hanya ada satu lajur menjadi dua jalur dengan lebar tujuh meter. Pelebaran jalan dilakukan dengan pelebaran ke sisi trotoar sepanjang kurang lebih 110 meter dengan mempertahankan lebar trotoar minimal 1,5 meter.

Untuk manajemen lalu lintas pergerakan arah Cawang menuju Blok M dilakukan dengan pengoptimalan jumlah lajur pada area sekitar mulut terowongan dari dua lajur menjadi tiga lajur.

Selain itu untuk meningkatkan kapasitas jalur lambat akibat adanya pengalihan arus lalu lintas arah Cawang menuju Blok M maka pada jalur lambat segmen Jalan Gatot Subroto-terowongan yang saat ini satu lajur akan ditingkatkan jadi dua lajur dengan lebar tujuh meter. (beritajakarta.com)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home