Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 09:12 WIB | Jumat, 10 Maret 2017

Apple, Samsung Janji Perbaiki Kekurangan Setelah Laporan Peretasan

Foto logo Central Intelligence Agency (CIA) di markas CIA di Langley, Virginia, Amerika Serikat, 13 April 2016. (Foto: AP/Carolyn Kaste)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Apple dan Samsung pada Rabu (8/3) berjanji akan segera memperbaiki kerentanan dalam produk mereka menyusul pengungkapan WikiLeaks terkait dugaan perangkat peretasan CIA yang mampu membobol iPhone dan berbagai perangkat lainnya.

WikiLeaks juga menawarkan bantuan pada mereka termasuk pada Google untuk mengidentifikasi kebocoran dalam perangkat lunak mereka. 

Arsip yang dirilis pada Selasa (7/3) mengklaim CIA sedang mengeksploitasi kelemahan yang ditemukan di sistem perangkat keras dan perangkat lunak -- tanpa memberi tahu produsen mengenai kelemahan tersebut.

“Meskipun analisis awal kami menunjukkan bahwa banyak masalah yang bocor hari ini sudah diatasi di iOS terbaru, kami akan terus bekerja untuk mengatasi kelemahan yang sudah diidentifikasi secepatnya,” kata Apple dalam pernyataan yang dikirim melalui surat elektronik.

“Kami selalu mengimbau pelanggan kami untuk mengunduh iOS terbaru untuk memastikan bahwa mereka memiliki pembaruan keamanan terkini.”

Samsung menyampaikan respons serupa.

“Melindungi privasi konsumen dan keamanan perangkat kami adalah prioritas utama di Samsung,” menurut pernyataan dari raksasa elektronik Korea Selatan itu.

“Kami menyadari laporan tersebut dan segera memeriksa masalah itu.”

WikiLeaks mengklaim dokumen yang dirilisnya pada Selasa adalah bagian dari dokumen, perangkat dan kode CIA yang bocor yang mewakili “mayoritas persenjataan peretasannya.”

CIA tidak mengonfirmasi atau menyangkal keaslian dokumen itu.

Menurut dokumen tersebut, CIA menciptakan lebih dari 1.000 sistem malware -- virus, trojan, dan berbagai perangkat lunak lainnya yang dapat menyusup dan mengambil alih kendali elektronik sasaran.

Perangkat peretasan ini diduga menargetkan iPhone, sistem Android seperti telepon pribadi yang dilaporkan masih digunakan Presiden Donald Trump, perangkat lunak Microsoft, dan smart TV Samsung.

Badan Pusat Intelijen (Central Intelligence Agency/CIA) pada Rabu (8/3) menuduh WikiLeaks mengancam keselamatan warga Amerika, membantu musuh AS dan menghambat perlawanan Washington terhadap ancaman teror dengan merilis apa yang menurut situs antirahasia itu sekumpulan alat peretasan CIA.

Seorang juru bicara CIA tidak bersedia mengonfirmasi keaslian materi yang diterbitkan sehari sebelumnya oleh WikiLeaks itu, yang menyebutkan materi tersebut dibocorkan dari operasi peretasan CIA.

“Publik Amerika akan mendapat masalah oleh pembeberan WikiLeaks yang didesain untuk merusak kemampuan komunitas intelijen dalam melindungi Amerika dari teroris dan musuh lainnya,” kata juru bicara CIA Heather Fritz Horniak.

“Pembeberan semacam itu tidak hanya mengancam personel dan operasi AS, namun juga memberikan alat dan informasi kepada musuh untuk melukai kita,” ujarnya.

Horniak membela operasi siber CIA, yang menurut material WikiLeaks berkonsentrasi pada membobol elektronik pribadi dengan menggunakan sejumlah sistem malware.

“Merupakan tugas CIA untuk menjadi inovatif, modern dan garis terdepan dalam pertahanan melindungi negara ini dari musuh di luar negeri,” katanya.

Dia juga menekankan bahwa tidak satu pun aktivitas yang dimaksud menyasar warga AS. CIA dilarang memata-matai orang di dalam negeri dan warga Amerika di luar negeri.

Pada Selasa, WikiLeaks memublikasikan hampir 9.000 dokumen yang menurut mereka dibocorkan dari CIA, yang mereka gambarkan sebagai publikasi terbesar tentang material intelijen. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home