Loading...
DUNIA
Penulis: Eben Ezer Siadari 23:42 WIB | Rabu, 17 Desember 2014

AS Berdamai dengan Kuba

Presiden Obama menyapa Presiden Raul Castro pada tahun 2013 pada acara pemakaman Nelson Mandela.(Foto: Getty Images)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Amerika Serikat akan memulihkan sepenuhnya hubungan diplomatiknya dengan Kuba dan membuka Kedutaan Besar di Havana untuk pertama kalinya dalam setengah abad, setelah pemerintah Kuba membebaskan seorang kontraktor AS yang dipenjara selama lima tahun.

New York Times melaporkan, pernyataan itu datang dari seorang pejabat AS Selasa (16/12), dan ini merupakan bagian dari kesepakatan negosiasi yang sudah berlangsung selama 18 bulan secara rahasia yang diprakarsai oleh Kanada dan didukung oleh Paus Fransiskus. Paus bahkan menjadi tuan rumah pembicaraan final di Vatikan, dimana Presiden Obama serta Presiden Kuba, Raul Castro, bersepakat melalui telepon untuk mengakhiri permusuhan selama ini.

Alan Gross, kontraktor AS yang dibebaskan tersebut, diangkut dengan pesawat pemerintah AS pada hari Rabu pagi, sedangkan AS membebaskan dan memulangkan tiga mata-mata Kuba yang telah mendekam di penjara AS sejak 1981.

Pejabat AS menyatakan mata-mata Kuba yang dibebaskan tersebut ditukar dengan agen intelijen AS yang sudah dipenjara selama hampir 20 tahun di Kuba, namun Alan Gross bukan merupakan bagian dari pertukaran itu. Gross dibebaskan secara terpisah dengan alasan kemanusiaan.

Disamping itu, kesepakatan ini juga meliputi langkah AS yang akan melonggarkan remitansi, perjalanan dan hubungan perbankan dengan Kuba. Sebagai balasannya, Kuba akan membebaskan 53 tahanan Kuba yang oleh AS selama ini dianggap sebagai tahanan politik.

Walaupun embargo AS terhadap Kuba yang sudah berlangsung satu dekade masih tetap beerlaku, pemerintah AS mengisyaratkan akan menyambut baik upaya Kongres untuk melonggarkan atau mencabutnya jika para legislator itu mengnggap hal itu perlu.

"Hari ini AS mengambil langkah-langkah bersejarah untuk memetakan arah baru dalam hubungan kita dengan Kuba dan untuk lebih terlibat dan memberdayakan rakyat Kuba, " kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan tertulis.

Presiden Obama dan Presiden Raul Castro berbicara di telepon pada hari Selasa untuk merampungkan kesepakatan selama lebih dari 45 menit, kontak pertama diantara pemimpin kedua negara dalam lebih dari 50 tahun terakhir.

Hubungan diplomatik AS dan Kuba putus pada bulan Januari 1961 setelah bangkitnya Fidel Castro dan pemerintah komunis di negeri itu.. Obama telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri John Kerry untuk segera memulai diskusi dengan Kuba untuk membangun kembali hubungan diplomatik dan untuk memulai proses mengeluarkan Kuba dari daftar negara pendukung terorisme , yang telah menjadi penghuninya sejak 1982.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home