Loading...
DUNIA
Penulis: Eben Ezer Siadari 11:10 WIB | Rabu, 17 Juni 2015

Atlet Malaysia Dibully karena Busana Tidak Islami Tuai Simpati

Pesenam Malaysia, Farah Ann Abdul Hadi, menyumbang emas untuk negaranya di Sea Games 2015 tetapi dibully karena dianggap tidak berbusana Islami (Foto-foto berurutan : AFP, hardwarezone.com.sg, chron.com)

PETALING JAYA, SATUHARAPAN.COM - Ribuan orang menyatakan dukungan mereka kepada atlet senam Malaysia, Farah Ann Abdul Hadi, setelah ia dibully habis oleh sebagian masyarakat Malaysia oleh busananya yang terbuka di ajang olah raga SEA Games 2015 yang baru berlalu.

Sampai pada hari Senin (15/6), lebih dari 11.000 like telah dituainya di laman facebook-nya, "Farah Ann Abdul Hadi Untuk Malaysia" yang isinya adalah seruan untuk memberi dukungan pada peraih dua medali emas untuk Malaysia pada SEA Games yang baru berlalu.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus saya untuk Anda semua yang telah mendukung saya. Ini adalah sebuah perasaan yang luar biasa untuk mendapatkan respon yang besar dan positif dari kalian semua," tulis Farah Ann di laman tersebut, sebagaimana dikutip oleh AFP.

Pesenam Malaysia itu menjadi bulan-bulanan kritik sejumlah kalangan Malaysia oleh busananya yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam. Lebih malang lagi, salah seorang menteri di pemerintahan juga ikut mengeritiknya dengan mengatakan bahwa dalam Islam, apakah itu ketika berolah raga atau tidak, aurat wanita harus ditutupi setiap saat dari pandangan manusia.

Komentar terakhir ini muncul dari Jamil Khir Baharom, menteri di Departemen Perdana Menteri, saat mengumumkan bahwa pemerintah akan meninjau pakaian olahraga atlet.

"Kami menaruh perhatian pada masalah ini sehingga ini menjadi pelajaran, di lapangan apa pun, termasuk olah raga, untuk meninjau pakaian yang dipakai," kata dia, sebagaimana dikutip oleh The Insider Malaysia.

Dia juga mengatakan bahwa dalam Islam, menutupi aurat seseorang adalah sesuatu yang tidak bisa ditolak atau ditentang.

Komentar ini merupakan jawaban atas pernyataan politisi Parti Islam Se-Malaysia (PAS), Siti Zailah Mohd Yusoff, yang mempertanyakan apakah ada peraturan oleh Departemen Pembangunan Islam Malaysia (Jakim) dalam hal pakaian atlet, dan apakah Kementerian Pemuda dan Olahraga bisa menerapkannya di masa depan.

Menurut dia, banyak diantara umat Muslim Malaysia yang heboh dan terkejut dengan kostum Farah Ann yang memperlihatkan kakinya tanpa penutup.

Walaupun Farah Ann menyumbang medali emas dan seharusnya membuat negaranya bangga, hal sebaliknya justru yang terjadi: ia dibanjiri oleh komentar pedas dari umat Islam yang marah. Ada diantara mereka yang berkata agar Farah Ann bertobat sebelum menghadapi penghakiman untuk dosa-dosanya di akhirat.

"Perempuan tidak boleh berhenti dari olahraga, tetapi mereka harus memprioritaskan ajaran Islam di pakaian olahraga," kata Roszida Kamaruddin, kepala Sayap Perempuan dari Asosiasi Pemuda Muslim Nasional, sebagaimana dikutip Malay Mail.

"Selain itu, ada banyak atlet wanita Muslim yang berhasil bahkan dengan menutupi aurat mereka."

Untungnya, Farah Ann dibela oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Khairy Jamaluddin yang mengatakan agar para pengeritik berhenti menghakimi Farah Ann.

Suara pembelaan yang lebih keras datang dari Partai Keadilan Rakyat (PKR) partai yang berlatar belakang multietnik Malaysia. Anggota Komite Pusat PKR, Latheefa Koya, mengingatkan pernyataan Jamil Khir Baharom yang mengeritik Farah Ann itu sangat berbahaya dan sempit.

"Alih-alih membela seorang atlet wanita yang membawa ketenaran dan kemuliaan bagi negara, seorang menteri pemerintah justru mendukung parlemen yang mengeritik pakaiannya," kata Laathefa.

"Dapatkah pakaian yang dikenakan saat acara olahraga disebut sebagai tidak bermoral atau tidak senonoh? Kemana arah (perdebatan) ini?" kata Latheefa.

Di media sosial, kalangan Muslim moderat Malaysia menumpahkan pembelaannya kepada pesenam Malaysia berusia 21 tahun itu, yang telah menyumbang enam medali emas untuk negaranya selama karier senamnya.

"Dalam senam Farah memukau para juri dan membawa pulang emas.Dalam perbuatannya, hanya Yang Mahakuasa yang layak menghakiminya. Bukan Anda," tulis Khairy Jamaluddin dalam tweetnya.

  Farah Ann sendiri tampaknya tidak ambil pusing dengan kritik tersebut. Dalam tweet-nya, ia berkata, "Tong kosong biasanya paling bising."

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home