Loading...
INDONESIA
Penulis: Melki Pangaribuan 15:57 WIB | Jumat, 03 Juli 2015

Benny Susetyo: Gereja Katolik di AS Tolak Perkawinan Sejenis

Pastor Antonius Benny Susetyo, Pr (Kanan). (Foto: Dok. satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rohaniwan Katolik, Pastor Antonius Benny Susetyo, mengatakan gereja Katolik di Amerika Serikat bersikap oposisi terhadap keputusan pemerintah di negara tersebut yang melegalkan perkawinan sejenis.

"Gereja Katolik di Amerika Serikat tentu saja menolak hal itu. Memang ada beberapa gereja tertentu yang menyetujui, tetapi sangat kecil," kata Benny Susetyo dihubungi di Jakarta, pada hari Jumat (3/7).

Benny mengatakan gereja Katolik, mengikuti sikap Tahta Suci Vatikan dan Paus, sejak awal tidak akan mengakui perkawinan sejenis karena menyalahi kodrati manusia yang diciptakan Tuhan berpasangan laki-laki dan perempuan.

"Namun, gereja tetap menghormati dan mencintai kelompok-kelompok penyuka sesama jenis dan merangkul mereka sebagai manusia," tuturnya.

Menurut Benny, perkawinan adalah buah dari prokreasi antara laki-laki dan perempuan. Karena itu, perkawinan sejenis bertentangan tentang penciptaan manusia oleh Tuhan karena akan mengaburkan identitas laki-laki dan perempuan.

"Selain itu, perkawinan sejenis juga akan menghilangkan makna keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Anak yang hidup dalam keluarga dari orang tua sejenis akan kehilangan figur ayah atau ibu," jelasnya.

Menurut Benny, pelegalan perkawinan sejenis di Amerika Serikat lebih disebabkan faktor politis sehingga tidak mungkin diterapkan di Indonesia.

"Yang sedang berkuasa di Amerika Serikat saat ini adalah Partai Demokrat. Dalam kampanyenya, Barrack Obama memang sudah menjanjikan akan melegalkan perkawinan sejenis," katanya.

Benny mengatakan di Amerika Serikat keputusan itu pun menimbulkan pro dan kontra karena tidak semua orang menerima. Karena itu, sangat mungkin keputusan itu dianulir (dibatalkan) bila Partai Demokrat sudah tidak lagi berkuasa di negara itu.

"Bila Partai Republik yang berkuasa, sangat mungkin mereka akan mengubah keputusan itu. Partai Republik selama ini lebih menjunjung norma, berbeda dengan Partai Demokrat yang lebih liberal," kata Rohaniwan Katolik itu. (Ant)

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home