Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 16:14 WIB | Rabu, 01 Juni 2016

Benzema Tuduh Deschamps Tunduk pada Partai Rasis

Ilustrasi: Karim Benzema (kanan), dan Didier Deschamps (kiri) saat menjalani sesi latihan beberapa waktu lalu. (Foto: bfmtv.com).

PARIS, SATUHARAPAN.COM – Penyerang tim nasional Prancis dan Real Madrid, Karim Benzema, merasa bahwa pelatih tim nasional Prancis, Didier Deschamps, bersifat diskriminatif. Soalnya,  dalam penentuan nama-nama pemain tim nasional Prancis yang akan berlaga di Piala Eropa 2016, Deschamps lebih menuruti partai politik Prancis yang beraliran rasis, daripada melihat kemampuan di lapangan hijau.

 “Deschamps menyerah kepada tekanan dari pihak yang beraliran rasis di Prancis,” kata Benzema, hari Selasa (31/5) saat ditanya pendapatnya tentang skuat Prancis yang diumumkan Didier Deschamps.

Benzema menjelaskan bahwa dia merasa memberikan yang terbaik di level klub, dan dia akan bersiap memberikan lagi yang terbaik untuk tim nasional Prancis. “Deschamps harus tahu bahwa di Prancis, partai ekstrem kanan mencapai kejayaan dalam dua pemilu terakhir,  saya  tahu itu ada pengaruh dalam berbagai aspek,” kata penyerang yang pernah bermain di Olympique Lyonnais tersebut.

Pesepak bola campuran Prancis dan Aljazair ini mengemukakan dia tidak memiliki masalah dalam kehidupan sosial di kota Madrid, apalagi dengan sesama anggota skuat tim nasional Prancis.

“Saya selalu baik dengan dia (Deschamps, red), dan presiden federasi (Presiden Federasi Sepak Bola Prancis, FFF, Noel Le Graet, red),” kata Benzema.

Benzema tidak mempermasalahkan pemilihan yang dilakukan Deschamps, karena dia tetap mendukung tim nasional Prancis. “Santai saja, tidak masalah, saya memiliki lebih dari 40 juta penggemar di media sosial, dan hanya sepersekian persen yang tidak suka dengan saya, rasanya bodoh sekali saya harus kecewa begitu besar,” kata pesepak bola yang kini memperkuat Real Madrid tersebut.

Pada hari Sabtu (28/5), pesepak bola legendaris tim nasional Prancis, Eric Cantona berkomentar bahwa Benzema tidak masuk skuat tim nasional karena tekanan dari Perdana Menteri Prancis,  Manuel Valls yang mengatakan Benzema harusnya tidak berlaga  untuk Prancis.

“Benzema dan Ben Arfa (penyerang tim nasional Prancis keturunan Tunisia, Hatem Ben Arfa, red) mungkin pemain terbaik di Prancis saat ini. Tapi mereka memiliki darah campuran. Saya sepakat untuk berpikir demikian,” kata Cantona. 

Cantona menyesalkan nama Benzema tidak dimasukkan Deschamps dalam skuat tim nasional karena  Benzema  adalah satu dari dua pemain terbaik di Prancis. “Benzema dan Ben Arfa mereka memiliki darah Afrika Utara. Jadi, perdebatan menjadi terbuka,” kata Cantona.

Hari Selasa (31/5), Didier Deschamps resmi mengumumkan skuat intinya yang bakal tampil di Piala Eropa 2016, namun dia mengemukakan  tidak memasukkan  nama-nama tenar seperti Franck Ribery (Bayern Munchen), Samir Nasri (Manchester City), Mamadou Sakho (Liverpool), Jeremy Matthieu (Barcelona) dan Raphael Varane (Real Madrid). 

Deschamps menjelaskan  Ribery dan Nasri tidak dilirik karena di klub sempat berkelit dengan cedera.

Skuat Tim Nasional Prancis untuk Piala Eropa 2016:

Penjaga Gawang: Hugo Lloris (Tottenham Hotspur), Steve Mandanda (Olympique de Marseille), Benoit Costil (Stade Rennais).

Belakang: Samuel Umtiti (Olympique Lyonnais), Laurent Koscielny (Arsenal), Eliaquim Mangala (Manchester City), Adil Rami (Sevilla), Patrice Evra (Juventus), Bacary Sagna (Manchester City), Lucas Digne (AS Roma), Christophe Jallet (Olympique Lyonnais).

Pemain Tengah: Paul Pogba (Juventus), Blaise Matuidi (Paris Saint Germain), Morgan Schneiderlin (Manchester United), N'Golo Kante (Leicester City), Yohan Cabaye (Crystal Palace), Moussa Sissoko (Newcastle United).

Penyerang: Antoine Griezmann (Atletico Madrid), Dimitri Payet (West Ham United), Anthony Martial (Manchester United), Kingsley Coman (Bayern Munchen), Olivier Giroud (Arsenal), Andre Pierre Gignac (UANL Tigres).

(eurosport.fr/independent.co.uk)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home