Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 18:36 WIB | Senin, 02 Mei 2016

BKPM: Investasi Jawa Barat Serap 55.382 Tenaga Kerja

Kepala BKPM, Franky Sibarani. (Foto: Dok. satuharapan.com/Melki Pangaribuan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Provinsi Jawa Barat menempati peringkat teratas lokasi realisasi investasi triwulan pertama 2016 berdasarkan nilai investasi maupun penyerapan tenaga kerja.

Dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Provinsi Jawa Barat mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp 28,6 triliun dan menyerap 55.382 tenaga kerja. Realisasi investasi Jawa Barat ini mengungguli provinsi-provinsi lain di Pulau Jawa.

Kepala BKPM, Franky Sibarani, menyampaikan bahwa penyerapan tenaga kerja akibat realisasi investasi yang dalam masa konstruksi di Provinsi Jawa Barat itu merupakan kontribusi dari investasi baik asing maupun dalam negeri.

“Untuk penyerapan tenaga kerja Penanaman Modal Asing (PMA) Jawa Barat menempati posisi teratas dengan jumlah tenaga kerja yang diserap 42.460 tenaga kerja, sedangkan untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Jawa Barat penyerapannya sebesar 12.922 tenaga kerja di bawah JawaTimur, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan,” ujar Franky dalam keterangan resmi kepada media, hari Minggu (1/5).

Menurut Franky, porsi PMA yang mendominasi berdampak signifikan terhadap peringkat Jawa Barat sebagai tujuan utama investasi di Indonesia.

“Kontribusi PMA di Jawa Barat mencapai Rp 22,52 triliun, sedangkan sisanya Rp 6,08 triliun merupakan kontribusi dari PMDN,” katanya.

Lebih lanjut Franky menyampaikan bahwa dari sisi jumlah proyek, Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat kedua dengan total 960 proyek di bawah DKI Jakarta dengan total proyek 1.239 proyek.

“Jakarta memiliki jumlah proyek investasi terbesar diikuti oleh Jawa Barat dan Banten. Jumlah proyek ini penting untuk menunjukkan secara kuantitatif proyek investasi yang direalisasikan di suatu daerah,” lanjutnya.

Sementara dari sisi nilai PMDN, Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat teratas dengan nilai investasi Rp 13 triliun. Posisi Jawa Timur diikuti oleh Provinsi Kalimantan Tengah dengan nilai investasi sebesar Rp 6,3 triliun.

“Baru setelah dua provinsi tersebut, Provinsi Jawa Barat menempati posisi ketiga,” katanya.

Angka realisasi investasi triwulan pertama (periode Januari-Maret) tahun 2016 tercatat sebesar Rp 146,5 triliun meningkat 17,6 persen dari periode sebelumnya sebesar Rp 124,6 triliun.

Pencapaian realisasi investasi tersebut telah memecahkan rekor tertinggi realisasi investasi di Indonesia, terdiri dari PMDN sebesarRp 50,4 triliun, naik 18,6 persen dari Rp 42,5 triliun pada periode yang sama tahun 2015, dan PMA sebesar Rp 96,1 triliun, naik 17,1 persen dari Rp 82,1 triliun pada periode yang sama tahun 2015.

Realisasi penyerapan tenaga kerja Indonesia pada triwulan I 2016 mencapai 327.170 orang yang terdiri dari proyek PMDN sebanyak 136.560 orang dan dari proyek PMA sebanyak 190.610 orang.

Bila dibandingkan dengan penyerapan tenaga kerja pada periode yang sama tahun lalu sebesar 315.229 orang, capaian triwulan pertama tahun 2016 menunjukkan peningkatan 3,08 persen.

Proporsi penyerapan tenaga kerja dari luar Jawa tercatat sebesar 146.320 orang naik 17,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sedangkan penyerapan tenaga kerja di pulau Jawa berkontribusi sebesar 180.850 orang turun sebesar 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home