Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 17:43 WIB | Minggu, 06 Januari 2019

BMKG Imbau Tidak Beraktivitas di Radius 500 M di Tepi Pantai Selat Sunda

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda. (Foto: jabartribunnews/BNPB)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Berdasarkan informasi Badan Geologi terkait perkembangan erupsi Gunung Anak Krakatau, serta dengan mempertimbangkan kondisi lereng/tebing dasar laut ataupun kondisi potensi kegempaan di Selat Sunda, Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat bahwa waspada tsunami masih diterapkan.

“Zona waspada tsunami masih diterapkan dalam radius 500 m dari tepi pantai yang berada pada elevasi rendah (elevasi kurang dari 5 m di atas permukaan laut),” kata Deputi Bidang Geofisika BMKG, Dr Ir Muhamad Sadly MEng, dalam siaran persnya Sabtu (5/1) siang, yang dilansir setkab.go.id.

BMKG meminta masyarakat tetap tenang dan waspada, dalam beraktivitas di pantai/pesisir Selat Sunda, dalam radius 500 m dari tepi pantai yang berada pada elevasi rendah.

Selain itu, masyarakat diminta terus memonitor perkembangan informasi terkait kewaspadaan bahaya tsunami, melalui website, aplikasi mobile dan media sosial InfoBMKG, serta memonitor perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau melalui aplikasi *MAGMA INDONESIA* Badan Geologi-ESDM, agar tidak terpancing dengan informasi/isu yang menyesatkan.

“BMKG beserta Badan Geologi dengan dukungan TNI dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman masih tetap terus memantau, dan akan terus menyampaikan informasi perkembangannya,” Muhammad Sadly menegaskan.

Aktivitas Gunung Anak Krakatau telah memicu terjadinya bencana tsunami di Selat Sunda, yang menyebabkan ratus orang meninggal di Pandeglang (Banteng) dan Lampung Selatan (Lampung). Ribuan warga hingga saat ini masih tinggal di tempat-tempat penampungan pengungsi.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home