Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 18:48 WIB | Kamis, 13 Oktober 2016

Bob Dylan Menangi Nobel Sastra 2016

Bob Dylan (Foto: musicfeeds.com.au)

STOCKHOLM, SATUHARAPAN.COM - Penyanyi lagu-lagu rakyat yang kemudian melegenda sebagai penyanyi rock Amerika Serikat, Bob Dylan, terpilih untuk menjadi penerima Anugerah Nobel untuk bidang Sastra 2016. Kemenangannya itu diumumkan oleh Komite Nobel Swedia hari ini (13/10).

Komite Nobel Swedia menyebut, ia dipilih karena telah menciptakan ekspresi puitis baru dalam tradisi besar lagu-lagu Amerika Serikat

Dylan, 75 tahun, lahir dengan nama Robert Allen Zimmerman pada tahun 1941. Ia memulai karier musiknya pada tahun 1959, dengan bermain di kedai-kedai kopi di Minnesota.

BBC mengatakan, banyak dari karya-karyanya berasal dari tahun 1960-an,  ketika ia menjadi seorang sejarawan informal masalah-masalah Amerika.

Lagu-lagu seperti Blowin 'in the Wind dan The Times are A-Changin, menjadi lagu kebangsaan para aktivis anti-perang dan gerakan hak-hak sipil.

Menurut biografinya yang dirilis oleh Komite Nobel Swedia, Bob Dylan dibesarkan di tengah keluarga kelas menengah Yahudi di kota Hibbing. Ketika remaja ia bermain di berbagai band seiring dengan semakin dalamnya minatnya terhadap musik.

Namun, yang paling menarik perhatiannya adalah musik rakyat AS dan musik blues.

Satu dari idolanya adalah penyanyi rakyat Woody Guthrie. Ia juga dipengaruhi oleh penulis generasi yang awal, Beat Generation, serta oleh sejumlah penyair modernis.

Dylan pindah ke New York pada tahun 1961 dan mulai tampil di klub dan kafe di desa Greenwich. Ia bertemu dengan produser rekaman John Hammond yang dengannya ia kemudian menandatangani kontrak album debutannya, yang disebut Bob Dylan
 (1962).

Pada tahun-tahun berikutnya ia mencatat sejumlah album yang memiliki dampak besar pada musik populer: Bring It All Back Home dan Highway 61 Revisited pada 1965, Blonde on Blonde pada 1966 dan Blood on The Tracks pada 1975.

Disamping menghasilkan album musik, ia juga menghasilkan berbagai karya eksperimen seperti Tarantula (1971) dan koleksi Writing and Drawings (1973). Ia juga telah menulis otobiografinya, Chronicles (2004) yang mengangkat kenangan dari periode awalnya di New York, mengetengahkan kehidupannya di tengah budaya pop.

Sejak akhir 1980 ia melakukan tur secara teratur dengan tema "Never Ending Tour". Pengaruhnya terhadap musik kontemporer dinilai sangat besar.

Tidak seperti Anugerah Nobel untuk bidang lainnya yang pemenangnya lebih dari satu, Anugerah Nobel untuk Sastra lebih kerap diberikan kepada satu orang. Menurut catatan, hanya empat kali sejauh ini Anugerah Nobel diberikan kepada dua orang. Pada 1904 diberikan kepada Frédéric Mistral dan José Echegaray; pada 1917 kepada Karl Gjellerup dan Henrik Pontoppidan; pada 1966 kepada Shmuel Agnon dan Nelly Sachs; pada 1974 kepada Eyvind Johnson, Harry Martinson.

Mengapa Anugerah Nobel  Sastra begitu jarang dibagi? "Mungkin karena sifat alami sastra itu sendiri. Hadiah Nobel untuk ilmu lainsering diberikan bersama-sama, sebagai prestasi ini bersama-sama, atau karena mereka melakukan hal-hal yang sangat dekat satu sama lain," demikian jawaban dari  Peter Englund, Sekretaris Tetap Akademi Swedia, Juni 2009-Mei 2015.

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home