Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 10:35 WIB | Minggu, 21 September 2014

Bus di New York akan Dipasang Iklan Anti-Islam

Iklan-iklan yang akan dipasang Pamela Geller di bus kota New York. (Foto: nydailynews.com)
NEW YORK, SATUHARAPAN,COM - Sebanyak 100 bus di kota New York akan dipasangi poster iklan anti-Islam sebagai bagian dari "kampanye pendidikan," lapor New York Daily News, Jumat (19/9). 
 
Iklan kampanye ini dibiayai oleh blogger Amerika Pamela Geller senilai 100.000 dolar AS, yang katanya bertujuan untuk memperingatkan adanya "masalah dengan jihad" dan hukum Islam, menurut Daily News.
 
Foto dalam salah satu poster, diambil dari potongan video dimana jurnalis AS James Foley sebelum dipenggal berlutut di sebelah seorang pria Inggris yang diduga militan ISIS. 
 
Poster iklan yang lain mengkritik Dewan Hubungan Amerika-Islam (Council on American-Islamic Relations/CAIR), sebuah kelompok hak-hak sipil yang berbasis di Washington DC, yang dihubungkan dengan kelompok Hamas, Palestina. 
 
"Geller dikenal sebagai pembenci dan tidak ada hukum di negeri ini yang dapat memaksa dia untuk mengatakan yang jujur," kata Corey Saylor, juru bicara CAIR pada New York Daily News, menambahkan bahwa organisasinya masih mempertimbangkan akan menggugat tapi mereka memperkirakan gugatannya itu tidak layak. 
 
"Hukum Fitnah menjadi apa di negara ini? kita memahami akan sulit," katanya.
 
Sementara Wali Kota New York Bill de Blasio menilai rencana Pamela Geller memasang iklan kebencian itu adalah salah.
 
"Iklan ini keterlaluan, inflamasi dan salah, dan tidak punya tempat di New York City, atau di mana saja. Pesan-pesan kebencian hanya berfungsi untuk memecah dan menstigmatisasi kita dimana kita harus bersama sebagai warga satu kota," kata Bill de Blasio pada New York Daily News
 
Metropolitan Transportation Authority (MTA) pengelola bus yang akan dipasangi iklan tersebut mengakui bahwa iklan akan menggangu para penumpang namun mengatakan tidak punya pilihan lain. 
 
MTA pernah berperkara dengan Geller beberapa tahun lalu ketika Geller memaksa memasang iklan yang menuduh musuh Israel sebagai "orang liar," namun keputusan pengadilan memenangkan Geller bahwa MTA tidak bisa memblokir iklan. 
 
"Jika Anda membaca keputusan pengadilan itu, tangan kita terikat," kata juru bicara MTA, Adam Lisberg. 
 
Meskipun iklan melanggar kebijakan MTA bahwa bahasa iklan "tidak merendahkan", hakim memutuskan melarang iklan tersebut adalah melanggar hak Geller dalam kebebasan berekspresi, yang dilindungi oleh Amandemen Pertama. (nydailynews.com)

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home