Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Kartika Virgianti 21:28 WIB | Selasa, 24 Desember 2013

Bus Gratis di Jakarta dari 5 Unit akan Ditambah Sebanyak 60-70 Unit

Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Gubernur DKI Jakarta. (Foto: Kartika V.)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Bus tingkat gratis yang akan beroperasi awal Januari 2014 jumlahnya memang baru ada lima unit. Hal ini menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, lima bus ini hanya untuk uji coba ke rute Tanah Abang, nantinya jumlahnya akan ditambah menjadi sekitar 60-70 unit, sampai bisa melayani rute seluruh Jakarta.

“Setelah lima bus gratis ini kita bisa tambah 60-70, tahun depan kita harapkan selesai semua,” kata Basuki yang ditemui di Balai Kota, Senin (23/12) pagi.

Rute yang dilayani dari bus tingkat gratis ini yaitu Tanah Abang – Bunderan HI. Rute ini untuk lima bus baru sebagai rute uji coba.

Selanjutnya jika bus gratis ditambah rutenya akan meliputi Monas – Blok M, Monas – Kota Tua, Pasar Baru, Taman Menteng, Kuningan via Kasablanca, dan akan melewati Balai Kartini, Gedung Manggala Wanabakti, dan DPR RI.

Selain itu rute-rute tersebut bisa untuk promosi wisata di Jakarta, baik untuk turis domestik maupun turis asing. “Jadi bus gratis ini bisa untuk pariwisata juga, terutama anak-anak bisa belajar dari situs-situs sejarah yang dilewati rute tersebut,” ucapnya.

Adanya bus gratis di pusat kota ini menurut Basuki bermaksud mendorong bus sedang seperti kopami, kopaja, metromini agar mau masuk ke perumahan-perumahan. Perumahan kalangan menengah ke atas di Jakarta hampir semuanya menggunakan mobil pribadi, oleh sebab itu Basuki berharap dengan masuknya transportasi massal jenis bus sedang ini akan berfungsi sebagai feeder.

Selain itu supaya angkot-angkot kecil yang sering ngetem dan menyebabkan macet, lama-lama akan hilang, dan supir-supirnya mungkin akan beralih ke jenis transportasi massal lainnya.

Sedangkan jalur motor yang berada di sebelah kiri maupun jalur lambat, sebagaimana pernah dikatakan Basuki sebelumnya, akan diambil untuk bus gratis ini, sehingga akan ada pelarangan motor untuk melewati jalur tersebut. Namun sebelum bus yang baru lima unit ini ditambah, jalur motor tidak akan diambil.

“Kan belum, sebelum busnya ada, tidak mungkin kita potong, dan tidak mungkin kita larang motor.” dia menambahkan.

“Sekarang kenapa masyarakat kita naik motor? Bukan karena dia ingin naik motor, masalahnya itu tidak ada transportasi umum yang layak, jadi orang terpaksa beli motor, lebih nyaman, lebih murah, lebih cepat. Tapi itu masalah sebetulnya.”

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home