Loading...
EKONOMI
Penulis: Eben E. Siadari 14:46 WIB | Jumat, 30 September 2016

Daftar Konglomerat yang Ikut Program Tax Amnesty

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati (membelakangi lensa kamera) bercakap-cakap dengan sejumlah konglomerat setelah jamuan makan malam yang diselenggarakan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara (Foto: Kompas)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Berangkat dari pesimisme, program amnesti pajak yang dicanangkan pemerintah ternyata mengalami kemajuan signifikan. Tiga bulan pertama pelaksanaanya, menurut catatan hingga kemarin, telah tercatat deklarasi harta sebesar Rp 3.032 triliun, dana repatriasi Rp 124 triliun dan uang tebusan Rp 93,5 triliun.

Ini merupakan pencapaian yang di luar dugaan. Ditjen Pajak menetapkan target deklarasi harta sebesar Rp 4.000 triliun, uangrepatriasi Rp 1.000 triliun dan uang tebusan Rp 165 triliun.

Hari ini antrean untuk mengikuti program amnesti pajak diperkirakan membeludak. Ditjen Pajak telah menetapkan keadaan luar biasa untuk mengantisipasi lonjakan peserta.

Salah satu pemicu melonjaknya peserta amnesti pajak ialah antusiasme pengusaha besar atau konglomerat untuk mengikuti program ini. Pada hari Rabu (26/9), Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah pengusaha besar di Istana. Kompas mengutip sebuah sumber yang mengatakan, pada pertemuan itu  Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat "merayu" para konglomerat agar ikut menyukseskan program pengampunan pajak.

Hal ini dilakukan Sri Mulyani, menyusul "curhat" Presiden Joko Widodo yang mengatakan bahwa capaian tax amnesty masih di bawah ekspektasi.

"Ibu Sri Mulyani bilang 'Ayolah, ikut bantu sukseskan tax amnesty. Ini demi kepentingan negara dan masyarakat.' Setelah berbicara dan mendapatkan jaminan, kami sepakat untuk ikut program ini," kata pengusaha tersebut, sebagaimana dikutip oleh Kompas.

Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani,  uang tebusan dari program amnesti pajak Indonesia merupakan yang tertinggi dibandingkan negara-negara lain yang pernah menerapkan kebijakan serupa.

"Indonesia dengan jumlah uang tebusan Rp87 triliun (per 29 September 2016 pagi) atau 0,65 persen dari PDB, yang tertinggi setelah Chili 0,62 persen dari PDB," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI membahas evaluasi amnesti pajak (29/9).

Sri Mulyani menyampaikan pencapaian uang tebusan ini lebih tinggi dari negara-negara yang juga pernah menerapkan amnesti pajak seperti India 0,58 persen terhadap PDB, Italia 0,2 persen, Afrika Selatan 0,17 persen, Belgia 0,15 persen dan Spanyol 0,12 persen.

Meskipun demikian, Gurubesar FE UI, Anwar Nasution, mengingatkan bahwa program amnesti pajak tetap terasa tidak adil karena asal-usul harta tidak diusut.

"Sebagian daripadanya bersumber dari KKN Orde Baru dan berbagai skandal BLBI, Bank Bali maupun Bank Century," kata Anwar.

Lagipula, menurut dia, repatriasi itu bersifat sementara karena tidak ada peraikan sistem hukum, politik dan sosial.

"Sasaran investasinya belum ada karena instrumen pasar modal hanya SBI dan SUN. Saham swasta sangat kecil sedangkan BUMN dan BUMD minta tambahan modal dari pemerintah. PLN, Telkom, Pelabuhan Laut dan Udanra, juga infrastruktur lainnya hanya minta uang pada pemerintah.

Siapa saja konglomerat yang telah mengumumkan turut dalam program amnesti pajak?

Berikut ini nama-nama mereka.

Aburizal Bakrie

Aburizal Bakrie adalah pengusaha sekaligus politisi. Ia tercatat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar. Kekayaannya ditaksir sebesar.

Menurut dia,  tujuannya ikut program pengampunan pajak atau tax amnesty adalah mengubur dalam-dalam masa lalu dan mulai hidup baru.

Saat menjabat Menteri Keuangan di era kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sri Mulyono pernah menyatakan perusahaan milik Bakrie menunggak Rp 2 triliun hingga Rp 5 triliun hasil akumulasi sejak 2002-2003. Salah satunya tunggakan royalti pajak oleh perusahaan tambang milik kelompok usaha itu.

Nama Aburizal Bakrie mulai masuk  daftar orang terkaya di Indonesia yang dirilis oleh Forbes pada tahun 2006. Saat itu ia menempati posisi keenam dengan kekayaan sekitar $1,2 miliar. Kemudian, dalam kurun waktu setahun, Bakrie berhasil menjadi orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sebesar $5,4 miliar. Bahkan menurut majalah Globe Asia pada tahun 2008, dengan jumlah kekayaan senilai $9,2 miliar atau Rp 84,6 triliun, Bakrie merupakan orang terkaya di Asia Tenggara dan mengalahkan Robert Kuok (orang terkaya di Malaysia dengan kekayaan $7,6 miliar), Teng Fong (terkaya di Singapura dengan kekayaan $6,7 miliar), Chaleo Yoovidya (terkaya di Thailand dengan kekayaan $3,5 miliar), dan Jaime Zobel de Ayala (terkaya di Filipina dengan kekayaan $2 miliar). Kekayaan Bakrie pada saat itu meningkat pesat karena saham salah satu anak usaha PT Bakrie and Brothers (PT Bumi Resources Tbk atau BUMI) menanjak dari sekitar Rp 300 per lembar pada tahun 2004 menjadi Rp 5.900 per saham pada tahun 2007.

Namun, dalam daftar yang dirilis oleh majalah Forbes pada tahun 2008, peringkat Bakrie turun ke peringkat kesembilan. Hal ini disebabkan oleh krisis perbankan global, jatuhnya harga komoditas, dan hengkangnya para penanam modal, sehingga saham perusahaan-perusahaan Bakrie mengalami penurunan sebesar 90%. Walaupun pada tahun 2009 ia sempat menduduki peringkat keempat, peringkat Bakrie merosot dari peringkat kesepuluh pada tahun 2010 menjadi peringkat ketigapuluh pada tahun 2011, dengan penurunan jumlah kekayaan sebesar $1,2 miliar atau 57 persen. Pada tahun 2012, ia tidak lagi menjadi bagian dari daftar 40 orang terkaya menurut Forbes. Hal ini terkait dengan utang yang harus dibayar oleh PT Bumi Resources, terutama setelah harga saham Bumi turun 70%.

Abdul Latief

Abdul Latief (lahir di Banda Aceh, Aceh, 27 April 1940; umur 76 tahun) adalah salah satu pengusaha Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai menteri pada era pemerintahan Presiden Soeharto.

Abdul Latief masuk ke dalam jajaran konglomerat Indonesia dengan bendera bisnis ALatief Corporation, yang mengelola bisnis periklanan, agrobisnis, hotel, asuransi, properti, konstruksi, eceran, dan media massa. Kini kegiatan bisnisnya banyak ditangani oleh putra-putrinya, Medina Latief Harjani dan Ahmad Dipo Ditiro.

Arifin Panigoro

Arifin Panigoro dikenal sebagai salah seorang pendiri dan pemilik Medco Group. Di kancah politik ia pernah menjadi pengurus teras PDI Perjuangan dan anggota legislatif dari partai itu.

Menurut Forbes, Arifin Panigoro merupakan orang terkaya ke 43 di Indonesia pada tahun 2014. Kekayaannya mencapai USD680 juta, setara dengan Rp 9,3 triliun kala itu.

Selain menjadi pemegang saham Medco yang bergerak di bidang energi, Arifin juga memiliki bisnis di sektor perkebunan dan rumah sakit.

Anindya Bakrie

Anindya Novyan Bakrie (lahir 10 November 1974; umur 41 tahun), biasa dipanggil Anindya Bakrie. Anin adalah putra sulung dari pengusaha nasional Aburizal Bakrie dan Tatty Bakrie. Sebagai generasi ketiga keluarga Bakrie, Anin kini juga telah merambah dunia bisnis, seperti bapak dan kakeknya Almarhum Haji Achmad Bakrie.

Saat ini dia adalah CEO PT. Bakrie Global Ventura, the TMT (Telco-Media-Technology), CEO dan presdir PT Visi Media Asia (‘VIVA’), dan Wakil Ketua Umum Kadin.

Anthony Salim

Anthony Salim atau yang biasa dikenal dengan nama Liem Hong Sien adalah putra  Sudono Salim, pendiri Salim Group. Anthony merupakan penerus kelompok Salim, konglomerat teratas di Indonesia sejak era Orde Baru.

Majalah Forbes pernah menobatkan pendiri Salim Group tersebut sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia. Namun saat terjadi krisis moneter, Salim Group banyak mempunyai hutang hingga mencapai Rp 55 triliun. Anthony Salim yang memegang kekuasaan pada Salim Group akhirnya harus melunasi hutangnya dengan cara menjual beberapa perusahaan yang dimilikinya yaitu PT Indocement Tunggal Perkasa, PT BCA, dan PT Indomobil Sukses Internasional.

Meskipun demikian, Anthony Salim masih mempunyai beberapa perusahaan besar yang tidak dia jual. Perusahaan tersebut antara lain adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Bogasari Flour Mills. Kedua perusahaan ini merupakan perusahaan penghasil mie instan dan tepung terigu terbesar di dunia.

Anthony Salim pernah dinobatkan sebagai taipan terkaya nomor 3 di Indonesia di bawah Budi Hartono yang notabenenya adalah pemilik dari Djarum Group dan Eka Tjipta Widjaja yang merupakan pemilik Sinar Mas Group. Kekayaannya ditaksir mencapai 3 miliar dolar AS.

Chandra Lie

Chandra Lie (lahir di Pangkal Pinang, 4 April 1965) merupakan seorang pengusaha Indonesia yang kini menjabat sebagai CEO Sriwijaya Air Group.

Ciputra

Ciputra (lahir di Parigi, Sulawesi Tengah, 24 Agustus 1931) adalah seorang insinyur dan pengusaha di Indonesia. Ia terkenal sebagai pengusaha properti yang sukses, antara lain pada Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group. Selain itu ia juga dikenal sebagai seorang filantropis, dan berkiprah di bidang pendidikan dengan mengembangkan sekolah dan Universitas Ciputra.

Pada 2011, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, Ir. Ciputra menduduki peringkat ke-27 dengan total kekayaan US$ 950 juta.

Ciputra, yang memiliki nama lahir Tjie Tjin Hoan, adalah pendiri Jaya Group lalu kemudian Ciputra Group. Bersama dengan Sudono Salim (Liem Soe Liong), Sudwikatmono, Budi Brasali dan Ibrahim Risjad, Ciputra juga  mendirikan Metropolitan Group, yang membangun perumahan mewah Pondok Indah dan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai. Pada masa itu, Ciputra duduk sebagai direktur utama di Jaya Group dan di Metropolitan Group sebagai presiden komisaris. Akhirnya Ciputra mendirikan grup perusahaan keluarga, Ciputra Group.

Pada tahun 1997 terjadi krisis ekonomi menimpa tiga group yang dipimpin Ciputra: Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group. Selain itu, Bank Ciputra yang didirikannya ditutup oleh Pemerintah karena dianggap tidak layak dan Asuransi Jiwa Ciputra Allstate yang baru dirintis menjelang krisis pun ikut ditutup. Dengan adanya kebijakan moneter dari pemerintah dan diskon bunga dari beberapa bank, ia mendapat kesempatan untuk merestrukturisasi utang-utangnya. Akhirnya ketiga group tersebut dapat bangkit kembali dan kini Group Ciputra telah mampu melakukan ekspansi usaha di dalam dan ke luar negeri.

Ciputra saat ini dikenal sebagai sosok penyebar entrepreneurship / kewirausahaan di Indonesia. Dalam setiap kesempatan, ia selalu menanamkan pentingnya kewirausahaan untuk membuat bangsa Indonesia maju.

Kiprah Ciputra diapresiasi oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan memberikan dua rekor kepada Ciputra, yakni sebagai wirausahawan peraih penghargaan terbanyak di berbagai bidang dan penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan kepada dosen terbanyak. Ciputra melalui Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC) telah memberikan pelatihan entrepreneurship kepada setidaknya 1.600 dosen. Ciputra juga dinobatkan sebagai Entrepreneur of The Year 2007 versi Ernst & Young.

Erick Thohir

Erick Thohir adalah seorang pengusaha asal Indonesia dan pendiri Mahaka Group yang merupakan perusahaan induk dari perusahaan yang memiliki fokus pada bisnis media dan entertainment. Berbagai unit usaha Mahaka seperti di bidang penyiaran (broadcast) yakni Gen FM & Jak FM, stasiun televisi Jak tv, media luar ruang (out of home) Mahaka Advertising, penerbitan (publishing) yakni Harian Republika, Golf Digest, digital yakni Rajakarcis.com dan berbagai perusahaan lainnya yang bergerak di bisnis olahraga dan hiburan.

Ia mengakuisi klub sepakbola Italia yang berlaga di seri A yakni F.C. Internazionale Milano (Inter Milano) pada November 2013. Erick Thohir dipercaya sebagai presiden klub ke 21 dalam 106 tahun sejarah klub tersebut. Bersamaan dengan itu, ia juga memiliki klub sepakbola Amerika, D.C. United dan juga pernah sebagai pemilik klub bola basket NBA Philadelphia 76ers.

Tahun 2008, bersama Anindya Bakrie mendirikan tvOne dan situs berita, Viva news. Pada tahun 2014 menjabat sebagai Direktur Utama Antv hingga sekarang.

Franciscus Welirang

Franciscus Welirang adalah menantu Sudono Salim, pendiri kelompok Salim. Bersama Anthony Salim, ia merupakan pengendali Grup Salim. Ia terutama diidentikkan dengan PT Bogasari, perusahaan yang menangani bisnis terigu di kelompok Salim.

Bogasari adalah satu dari empat produsen terigu dengan omset pertahun mencapai Rp 5 triliun Tiga lainnya PT Sriboga, PT Panganmas, dan PT Berikari. Sebagai produsen terbesar, pangsa pasar terigu yang tiap tahun bertambah lima hingga sepuluh persen itu sekitar 70 persen dikuasai oleh Bogasari.

Franky Osman Wijaya

Franky Oesman Widjaja lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada tahun 1958. Ia adalah putra pendiri kelompok Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja.  Ia antara lain menjabat Ketua Golden Agri Resources Ltd sejak tahun 2000 dan Chief Executive Officer sejak tahun 1996, Komisaris Utama PT Plaza Indonesia Realty, Tbk. sejak tahun 2001, Komisaris PT Sinartama Gunita sejak tahun 2001, Komisaris Utama PT SMART Tbk sejak tahun 2003, Ketua Eksekutif Sinarmas Land Ltd sejak akhir tahun 2006, Wakil Presiden Komisaris PT Bumi Serpong Damai, Tbk. sejak tahun 2007, Wakil Presiden Komisaris PT Duta Pertiwi Tbk sejak tahun 2007, Komisaris Utama PT Dian Swastatika Sentosa Tbk sejak 2011 dan Komisaris PT Jababeka Plaza Indonesia sejak 2013.
 
Dia adalah Presiden Golden Agri Resources Ltd (1996-2000), CEO & Chairman Sinarmas Land Ltd (2000-2006), Komisaris Utama PT Bumi Serpong Damai, Tbk. (2006-2007), Komisaris Utama PT Duta Pertiwi Tbk. (2004-2007), Direktur Utama PT SMART, Tbk. (1991-1992), Wakil Presiden Komisaris PT SMART, Tbk. (1992-2003).

Di bidang profesional dan organisasi, ia juga menjabat sebagai Penasehat Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) sejak tahun 2007, anggota Dewan Penasehat The Indonesian Food dan Beverage Association (Gabungan Pengusaha MAKANAN Dan Minuman Indonesia) sejak tahun 2010 , Wakil Ketua Bidang Pangan dan Agribisnis dari Kamar Dagang Indonesia dan Industri (Kamar Dagang dan Industri Indonesia / KADIN) sejak 2013 (periode sebelumnya 2009-2010 Agrobisnis, Food & Kehutanan sektor, 2010-2013 Agribisnis, Pangan dan Peternakan sektor ), Sekretaris Dewan Penasehat Asosiasi Pengusaha Indonesia (Asosiasi Pengusaha Indonesia) sejak 2013 (periode sebelumnya 2008-2013 anggota Dewan Penasehat), Anggota Dewan Penasehat Asosiasi Emiten Indonesia Umum (Asosiasi Emiten Indonesia ) periode 2011 – 2014. Ia juga aktif sebagai Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (Dewan Minyak Sawit Indonesia) sejak 2008-2012.
 
Selain itu, ia juga aktif dalam kegiatan sosial sebagai Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia (Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia) sejak tahun 2002 dan sebagai anggota Dewan Penasehat Yayasan Plaza Indonesia.

Hendropriyono

Bernama asli Abdullah Makhmud Hendropriyono (lahir di Yogyakarta, 7 Mei 1945; umur 71 tahun) adalah seorang tokoh militer Indonesia yang pernah menjadi Kepala Badan Intelijen Negara. Ia juga pernah menjadi Menteri Transmigrasi dan Perambahan Hutan dalam Kabinet Pembangunan VII serta Menteri Transmigrasi dan PPH dalam Kabinet Reformasi.

Setelah usai berkarier di militer,menduduki posisi penting di berbagai perusahaan, antara lain Chief Executive PT Adiperkasa Citra Lestari, Chairman Andalusia Group, Komisaris Carrefour Indonesia, Presdir PT Mahagaya, hairman Blitzmegaplex, Chairman Hendropriyono & Associates, Chairman Hendropriyono Law Office, Presiden Komisaris PT KIA Mobil Indonesia.

James Riady

James Riady adalah putra pendiri kelompok usaha Lippo. Lahir di Jakarta pada 1957 ia kini wakil preskom Lippo Group, konglomerat besar di Indonesia. Selain di bisnis, James Riady juga dikenal aktif dalam kegiatan kerohanian. Ia mendirikan yayasan dan sekolah Kristen. Di antaranya, Yayasan Pendidikan Pelita Harapan yang mengelola Universitas Kristen bernama Universitas Pelita Harapan(UPH). Dia merekrut siswa dari berbagai daerah untuk diberi beasiswa "Teacher's College", di mana mereka akan dididik untuk mengajar di pedalaman Indonesia. Lulusan UPH biasanya ditempatkan di sekolah yang berasosiasi dengan Yayasan.

MS Hidayat

Mohamad Suleman Hidayat (lahir di Jombang, Jawa Timur, 2 Desember 1944; umur 71 tahun) adalah Menteri Perindustrian Indonesia dari 22 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014. Sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua KADIN sejak 2003 hingga 2013. Sebelumnya ia juga pernah menjabat sebagai ketua Real Estate Indonesia (1989 – 1992) dan wakil ketua Federasi Real Estate Asia Pasifik (Asia Pacific Real Estate Federation/APREF)[2], dan juga sebagai anggota komisi keuangan dan perbankan DPR pada periode 2004-2009.

Prajogo Pangestu

Nama Prajogo Pangestu (Lahir di Kebumen tahun 1944) sangat dikenal di era Orde Baru. Ia dikenal sebagai taipan perkayuan terbesar di Indonesia sebelum Krisis Ekonomi 1997. Bisnisnya berawal di akhir 70-an di Djajanti Timber Group dan membentuk Barito Pacific. Operasi pemotongan kayu nya sekarang jauh lebih kecil dari sebelumnya, namun bisnis lainnya melalui Tri Polyta Indonesia Tbk, masih berjaya, menjadi produsen 'polypropylene' terbesar di Indonesia.

Putri K. Wardhani

Putri K. Wardhani adalah Presiden Direktur PT. Mustika Ratu, Tbk. Ia merupakan penerus kelompok bisnis yang didirikan ibunya, Mooryati Sudibyo.PT Mustika Ratu Tbk merupakan salah satu perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia, sudah menghadirkan 800 varian jamu dan kosmetik yang ditujukan kepada konsumen loyal.

Rosan Roeslani

Rosan Perkasa Roeslani (lahir di Jakarta, 31 Desember 1968) adalah salah seorang pengusaha asal Indonesia. Merupakan salah satu dari trio Indonesia yang mengakuisisi klub sepak bola ternama, Internazionale Milan

Ia merupakan Chairman Grup Recapital, kelompok bisnis yang ia dirikan bersama sejumlah rekan bisnisnya.  Pada 24 November 2015, ia terpilih menjadi Ketua Kadin periode 2015 - 2020.

Bersama dua sahabatnya, Sandiaga Uno dan Elvin Ramli, Rosan mulai merintis usaha sebagai penasihat keuangan (finansial advisors). Perusahaan ini menjadi cikal bakal Recapital,perusahaan yang kini menggurita dengan memasuki sektor-sektor lain di bidang industri, pertambangan, infrastruktur, properti, hingga media dan komunikasi. Di sektor finansial, Recapital hadir melalui Recapital Securities, Recapital Asset Management, Global Sarana Lintas Artha, Recapital Life Insurance (Relife), Recapital General Insurance (Reguard), Bank Pundi. Selain itu, Recapital pun merupakan salah satu pemilik Bank Kesejahteraan Ekonomi dan Capitalinc Investment. Di bidang infrastruktur perusahaan Rosan menjadi salah satu yang terdepan di Indonesia melalui Acuatico Group dalam penyediaan dan distribusi air bersih.  Acuatico juga menyediakan infrastruktur air terpadu khusus untuk memasok air minum di kompleks Rasuna Epicentrum dengan nama Rasuna Eco Park.

Di bidang properti, Rosan melalui Recapital memiliki Grandkemang Hotel di kawasan elit Jakarta, Losari Spa Retreat - Coffee Plantation Hotel di Jawa Tengah, serta dua resort di Bali, yaitu The Edge Villa di Uluwatu dan The Hill Resort di Ubud. Properti teranyarnya adalah Pulau Karang Beras di Kepulauan Seribu, Jakarta. Di bidang Media dan Telekomunikasi, Recapital hadir melalui Alberta Media. Selain itu, Recapital merupakan pemegang saham PT Mahaka Media.

Mahaka adalah perusahaan yang berkecimpung dalam penerbitan surat kabar, penerbitan majalah, outdoor media/papan reklame, animasi, jaringan radio, portal, dan bisnis teknologi informasi. Pada sektor pertambangan, nama Recapital muncul sebagai salah satu pemegang saham Bumi Plc. Salah satu anak perusahaannya adalah Bumi Mineral Sumber Daya (BRM), sebuah perusahaan pertambangan yang memproduksi logam mulia dan logam dasar.

Bersama rekannya, Sandi Uno mendirikan sebuah perusahaan di bidang keuangan, PT Saratoga Advisor. Usaha tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lain.

Sandiaga Uno

Sandiaga Salahuddin Uno atau sering dipanggil Sandi Uno (lahir di Rumbai, Pekanbaru, 28 Juni 1969) adalah pengusaha. Sandi Uno memulai usahanya setelah sempat menjadi seorang pengangguran ketika perusahaan yang mempekerjakannya bangkrut.

Pada tahun 1997 Sandi Uno mendirikan perusahaan penasihat keuangan, PT Recapital Advisors bersama teman SMA-nya, Rosan Perkasa Roeslani.Salah satu mentor bisnisnya adalah William Soeryadjaya.Kemudian, pada 1998 ia dan Edwin Soeryadjaya, putra William, mendirikan perusahaan investasi bernama PT Saratoga Investama Sedaya.Bidang usahanya meliputi pertambangan, telekomunikasi, dan produk kehutanan.

Hingga 2009, ada 12 perusahaan yang sudah diambil alih oleh PT Saratoga, beberapa perusahaan telah dijual kembali , antara lain PT Dipasena Citra Darmaja, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), dan PT Astra Microtronics.

Pada tahun 2009, Sandi Uno tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes. Tahun 2011, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Sandiaga Uno menduduki peringkat ke-37 dengan total kekayaan US$ 660 juta.

Pada 2005-2008, Sandi Uno menjadi ketua umum Himpunan pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).Ia juga menjadi Ketua Komite Tetap Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sejak 2004.

Sandi dinobatkan menjadi 122 orang terkaya di Indonesia versi majalah Asia Globe dengan total aset perusahaan mencapai 80 juta dollar AS, Pada 2007. Sementara, pada 2008 ia dinobatkan menjadi orang terkaya ke-63 di Indonesia dengan total aset 245 juta dollar AS. Pada 2009 Sandi masuk sebagai pendatang baru dalam daftar 40 orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes. Majalah tersebut menuliskan Sandi memiliki kekayaan US$ 400 juta dan berada di peringkat 29.

Saat ini, Sandi Uno juga menjadi jajaran direksi beberapa perusahaan, yakni PT Adaro Indonesia, PT Indonesia Bulk Terminal, PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia, Interra Resources Limited.

Shinta Kamjaya Khamdani

Shinta Kamjaya Kamdani adalah putra dari Jhonny Widjaya, pendiri kelompok bisnis Datascript. Majalah ekonomi terkemuka, Forbes, pernah memasukkan namanya sebagai r 50 pebisnis wanita Asia paling berpengaruh.

Saat ini, Shinta merupakan managing director dari perusahaan keluarga, Sintesa Group. Induk perusahaan ini menangani sekitar 17 perusahaan yang bergerak di bidang properti, manufaktur, energi, dan produk konsumen.

Pada Januari 2011, Shinta merupakan satu dari 13 warga Indonesia yang bisa bertemu dengan Presiden AS Barrack Obama dalam sebuah sesi diskusi dengan para entrepreneur di negara berkembang

Shinta Kamdani juga tercatat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Menara Duta (Property Development Company), Direktur PT Menara Peninsula (Hotel), Komisaris PT Bumi Perkasa Andhika (Property), Direktur PT Tiga Raksa (Holding Company), sampai Komisaris PT Tigaraksa Satria Tbk (perusahaan distribusi).

Sofjan Wanandi

Sofjan Wanandi (lahir di Sawahlunto, Sumatera Barat, 3 Maret 1941)  terlahir dengan nama Liem Bian Koen adalah pengusaha Indonesia dan pemilik bisnis Gemala Group.

Mantan aktivis 1966 ini telah memiliki banyak pengalamannya dalam bidang ekonomi, birokrasi, dan politik.Saat ini ia merupakan Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Kelompok bisnis Gemala membawahi beberapa perusahaan besar seperti asuransi Wahana Tata, pabrik aki PT Yuasa Battery Indonesia, pabrik farmasi dan lainnya.

Tommy Soeharto

Hutomo Mandala Putra (lahir 15 Juli 1962) lebih dikenal dengan nama Tommy Soeharto adalah putra mantan Presiden Republik Indonesia ke-2 Soeharto.

Kelompok usaha yang ia dirikan bernama Humpuss Group.

Tahun 2002 hingga 2006, ia dipenjara atas dakwaan merencanakan pembunuhan terhadap Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita pada 26 Juli 2001, kepemilikan senjata api dan amunisi, dan sengaja melarikan diri.

Tommy ditangkap pada November 2001 dan mulai menjalani hukumannya sejak 16 Agustus 2002. Awalnya Tommy mendekam di Lembaga Permasyarakatan (LP) Batu, Nusakambangan, namun sejak 3 April 2006, ia dipindahkan ke Lembaga Permasyarakatan Narkotika Cipinang.

Pada Juni 2005, Mahkamah Agung meringankan hukuman Tommy dari 15 tahun menjadi 10 tahun. Sejak divonis pada tahun 2002 hingga November 2005, Tommy juga telah mendapatkan remisi sebanyak enam kali, yang jika ditotal berjumlah 20 bulan, termasuk remisi lima bulan pada peringatan Kemerdekaan Indonesia dan 6 minggu pada perayaan Idul Fitri pada tahun 2006. Dengan potongan itu, Tommy yang seharusnya bebas pada 2011, keluar dari penjara pada Oktober 2008.

Pada 15 September lalu, ia mendatangi Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus untuk melaporkan harta dalam program tax amnesty.

Ia  mengaku harta  yang dilaporkan dalam program Tax Amnesty bukan milik pribadi. Sebagian besar harta yang didaftarkan dalam program tax amnesty masih terkait beberapa usahanya.

"Yang saya laporkan itu belum secara pribadi. Ada beberapa belum dilaporkan langsung," kata dia. (dari berbagai sumber)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home