Loading...
EKONOMI
Penulis: Eben E. Siadari 07:42 WIB | Senin, 09 Mei 2016

Data Panama Papers Dibuka Hari Ini, Siapa Saja dari RI?

WNI di Panama Papers (Kartun: Pramono Pramoedjo)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - The International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) hari ini akan mengumumkan nama-nama orang dan perusahaan yang tercantum dalam apa yang selama ini dikenal sebagai Panama Papers. Dokumen ini telah menghebohkan dunia, memicu pengunduran diri sejumlah pemimpin negara, menteri, pejabat negara dan politisi.

Dokumen milik sebuah firma hukum berbasis di Panama, Mossack Fonseca, antara lain mengungkap bagaimana tokoh-tokoh dunia mengelola maupun menyembunyikan kekayaan mereka di negara-negara bebas pajak atau memberikan fasilitas untuk menghindari pajak.

Pekan lalu ICIJ, lembaga yang merupakan jejaring wartawan dnia, mengatakan akan membuka rincian lebih dari 200.000 rekening di luar negeri --termasuk 899 lebih milik orang Indonesia -- dengan harapan terbukanya mata publik atas dokumen itu akan menghasilkan berbagai solusi mencegah korupsi dan penghindaran pajak.

Informasi yang akan diungkap oleh ICIJ tersebut  meliputi nama dan alamat lebih dari 200.000 perusahaan offshore, walaupun dalam berbagai kasus, nama pemilik sebenarnya perusahaan itu masih diliputi kerahasiaan.

Selain itu, akan diungkap juga identitas puluhan lembaga perantara yang membantu mengatur dan menjalankan rekening yang diungkap dalam dokumen Panama.
 
Terkait dengan Indonesia, Dokumen Panama dikatakan menyebut 899 orang dan perusahaan yang memiliki perusahaan offshore di beberapa negara yang dianggap perlindungan pajak (tax haven). Menurut Tempo, dari jumlah itu, 803 berupa nama pemegang saham, 10 perusahaan, 28 perusahaan yang diciptakan, dan 58 nama pihak terkait.

Beberapa nama yang disebut adalah pemilik grup Lippo, James Riady. Ia tercatat sebagai pemegang saham di sebuah perusahaan bernama Golden Walk Enterprise Ltd.Perusahaan itu didirikan dengan bantuan Mossack Fonseca di British Virgin Islands pada 2011. Putranya, John Riady, juga tercatat sebagai pemilik Phoenix Pacific Enterprise Ltd di BVI.

Nama lain adalah Direktur PT Indofood Sukses Makmur, Franciscus Welirang. Dia tercatat sebagai pemegang saham perusahaan offshore bernama Azzorine Limited. Nama Fransiscus tak langsung tercatat sebagai klien Mossack Fonseca. Dia terafiliasi lewat BOS Trust Company (Jersey) Ltd, yang menjadi klien sejak 2013.

Lalu ada Sandiaga Uno, pebisnis terkemuka yang kini tengah mencalonkan diri menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Sandiaga mengaku memiliki beberapa perusahaan offshore di British Virgin Islands. Keberadaan perusahaan offshore itu penting untuk bisnis Saratoga Equities, sebuah perusahaan investasi yang dia dirikan bersama Edwin Soeryadjaya.

Setidaknya ada tiga perusahaan yang terkait dengan Sandiaga: Aldia Enterprises Ltd, Attica Finance Ltd, dan Ocean Blue Global Holdings Ltd. Ketiganya didirikan berurutan sejak 2004 sampai 2006.

Selanjutnya adalah Garibaldi “Boy” Thohir (Adaro). Boy Thohir dengan berterus terang mengakui memiliki perusahaan offshore, termasuk ketika membeli klub sepak bola luar negeri, ia memakai perusahaan  SPV (special purpose vehicle/perusahaan khusus).

Politisi Golkar dan anggota DPR, Airlangga Hartarto dalam Panama Papers dikaitkan dengan perusahaan bernama Buckley Development Corporation. Namun ia sendiri belum memastikan apakah ia memiliki perusahaan itu.

Lalu ada politisi Partai Nasdem, Johnny Gerard Plate yang dalam Panama Papers dikaitkan dengan Serenity Pacific Ltd.

Hilmi Panigoro (Medco Group) dalam Panama Papers dikaitkan dengan Bartonia Capital Ltd. Ia sudah mengakui memiliki banyak perusahaan offshore sebagai wahana investasi dan mengelola risiko. Namun ia membantah Bartonia masuk dalam perusahaan yang  dimiliki Grup Medco atau dirinya pribadi.

Lalu ada Muhammad Riza Chalid dan pengusaha properti Djoko Soegiarto Tjandra. Riza Chalid dikenal sebagai broker yang terlibat dalam kasus "Papa Minta Saham" PT Freeport Indonesia sedangkan Djoko Tjandra adalah bron Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home