Loading...
BUDAYA
Penulis: Ignatius Dwiana 11:40 WIB | Jumat, 01 November 2013

De Mardijkers Junior Usung Keroncong Modern

Sruti Respati dalam penampilan bersama Mardijkers di Bentara Budaya Jakarta. (Foto Ignatius Dwiana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – John Hagai Sagala bisa jadi contoh anak muda yang bergabung dalam grup musik keroncong anak muda De Mardijkers Junior, yang berasal dari Kampung Tugu. Dia tampil sebagai vokalis dalam acara "Dinasti Keroncong Ditangkap KPK (Komunitas Pecinta Keroncong)", yang digelar di Bentara Budaya Jakarta, pada Kamis (31/10).

John Hagai mengaku awalnya membawakan lagu-lagu rohani. Menginjak di bangku SMP, ia tertarik keroncong.

De Mardijkers Junior dalam acara di Bentara Budaya Jakarta itu membawakan lagu-lagu pop dari Titi DJ dan Adera.

“Sebenarnya De Mardijkers ini mengambil lagu-lagu lokal, tetapi musikalitasnya tetap musikalitas keroncong. Nadanya dikeroncongin,” kata John Hagai yang sekarang duduk di kelas 3 SMA.

John Hagai berpendapat, musik keroncong semakin modern, Dan lebih banyak improvisasi semakin keren." Bersama De Mardijkers, ia juga pernah membawakan keroncong dicampur rap. Musik tradisional atau musik daerah Indonesia juga tidak luput untuk dikeroncongkan dan ia pernah menampilkannya dalam acara Hari Anak Nasional yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Bentuk keroncong versi asli dicirikan dengan cengkok-cengkok dan lafal-lafal yang khas, sementara keroncong modern banyak improvisasi.

“Sebenarnya pengennya nerusin budaya seperti itu. Masih ada cengkok-cengkoknya, ada lafal-lafalnya. Tetapi kita kan mengikuti era. Makin maju musiknya, makin keren-keren. Jadi kita ikutin aja musik-musiknya tetapi tetap bekingannya keroncong,” kata John Hagai.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home