Loading...
INDONESIA
Penulis: Tunggul Tauladan 23:22 WIB | Senin, 20 Oktober 2014

Di Yogyakarta 700 Lampion Sambut Jokowi Presiden

Di Yogyakarta 700 Lampion Sambut Jokowi Presiden
Lampion bertuliskan Indonesia Hebat. (Foto-foto: Tunggul Tauladan)
Di Yogyakarta 700 Lampion Sambut Jokowi Presiden
Lampion bertuliskan Air untuk Rakyat.
Di Yogyakarta 700 Lampion Sambut Jokowi Presiden
Lampion bertuliskan Sejahtera Buruh.

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN. COM - Indonesia hari ini, Senin (20/10), secara resmi telah memiliki presiden dan wakil presiden baru. Di gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Ir. H. Joko Widodo dan HM. Jusuf Kalla didaulat secara resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang ke-7.

Euforia pelantikan tersebut sepertinya mewabah ke seantero penjuru negeri. Di Yogyakarta, euforia tersebut diwujudkan dengan penyalaan lampion sebanyak 700 buah yang membentuk tulisan “7 A New Hope”.

“Sebanyak 400 lampion akan membentuk tulisan ‘7 A New Hope’, sedangkan sisanya, sebanyak 300 lampion akan dinyalakan di luar formasi yang menjadi garis tepi tulisan tersebut. Tulisan ‘7 A New Hope’ merupakan simbolisasi bahwa Jokowi sebagai Presiden RI ke-7 membawa harapan baru bagi rakyat Indonesia,” kata Lilik Rohmat Ahmadi selaku seksi humas dan publikasi pada Senin (20/10).

Sebelum acara penyalaan lampion dimulai, terlebih dahulu dilakukan doa bersama, pemotongan tumpeng oleh perwakilan dari beberapa komunitas, kemudian dilanjutkan dengan orasi pendeklarasian sikap. Secara umum, deklarasi tersebut adalah ajakan kepada masyarakat untuk bersikap kritis terhadap pemerintahan yang baru.

“Sekarang tidak ada lagi pendukung Jokowi atau Prabowo. Sekarang saatnya kita mulai kritis kepada pemerintahan yang baru. Jika pemerintahan tersebut baik, mari kita dukung. Sebaliknya, jika pemerintahan tersebut mulai kehilangan arah, kita akan ‘jewer’,’’ ujar Yuli dari Arsitek Komunitas (Arkom) Jogja.

Berbagai kalangan turut ambil bagian dalam aksi ini. Sejak sore, sekira pukul 18.00 WIB, mereka telah memadati Alun-alun Selatan, Yogyakarta. Selain Relawan Jokowi, berbagai kalangan yang terlibat dalam kegiatan ini, di antaranya adalah warga bantaran Sungai Gajah Wong dan Winongo, komunitas lereng Gunung Merapi, mahasiswa, seniman, Komunitas Kalijawi, aktivis sosial, dan masyarakat umum.

“Masyarakat bantaran sungai dan lereng Merapi sebagai perwakilan dari masyarakat miskin kota menuliskan harapan-harapan mereka di lampion yang dinyalakan. Harapan-harapan tersebut, seperti, pemerataan kesehatan, pendidikan murah, permukiman yang layak, dan lain sebagainya,” kata Lilik yang juga tergabung dalam Arkom Jogja.

Lampion-lampion yang telah dinyalakan tersebut tidak diterbangkan, namun diikat dengan kawat dan diberi pemberat berupa batu yang dibungkus dengan plastik. Hal ini merupakan simbolisasi bahwa harapan-harapan yang telah dituliskan di lampion akan selalu dapat dipegang dan tidak terbang terbawa angin. Harapan-harapan tersebut, seperti ‘Ungkap Pelanggaran HAM’, ‘Rumah Layak untuk Rakyat’, ‘Semangat Kerja’, ‘Indonesia Kreatif’, ‘Cinta Produk Dalam Negeri’, ‘Indonesia Hebat’, ‘Senyum Indonesia’, ‘Air Hak Rakyat’, ‘Sejahtera Buruh’, ‘Indonesia Pintar’, dan ‘Merdeka’. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home