Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 11:49 WIB | Rabu, 08 Juli 2015

Dishubtrans DKI Siapkan Terminal Jelang Idul Fitri

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kanan), dan Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, Andri Yansyah (kiri), di Lapangan IRTI Monumen Nasional, Selasa (8/7) pagi, seusai apel siaga menghadapi arus mudik dan arus balik Idul Fitri 1436 Hijriah. (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, Andri Yansyah, telah menyiapkan tiga terminal utama dan 19 terminal pembantu untuk menghadapi arus mudik dan arus balik menjelang Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah.

Tiga terminal utama yang disiapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ialah Terminal Kali Deres, Terminal Pulo Gadung, dan Terminal Kampung Rambutan. Sementara itu, 19 terminal pembantu yang disiapkan ialah terminal-terminal resmi yang berada di seluruh wilayah Jakarta, seperti Terminal Rawamangun dan Terminal Lebak Bulus.

Dishubtrans juga akan menertibkan terminal-terminal bayangan yang dimanfaatkan perusahaan-perusahaan otobus (PO) untuk menampung armada tambahan selama Lebaran.

“Pasti dengan adanya arus mudik, banyak sekali terminal bayangan yang dimanfaatkan oleh PO. Oleh karena itu, kami perintahkan pada para kasudin (kepala suku dinas, Red) untuk mendata dan menindak PO yang melanggar,” kata Andri kepada satuharapan.com di Lapangan IRTI Monumen Nasional, Selasa (8/7) pagi, seusai apel siaga menghadapi arus mudik dan arus balik Idul Fitri 1436 Hijriah.

Terminal bayangan dikhawatirkan dapat meloloskan armada yang tak layak jalan serta sopir yang kondisinya tak memenuhi standar jalan. Sementara di terminal utama dan terminal pembantu, Dishubtrans bekerja sama dengan Kementerian Pehubungan (Kemenhub) menyiapkan posko cek kelayakan kendaraan.

“Semua bus mudik harus masuk terminal karena di terminal kita sudah siapkan posko untuk cek kelayakan mobil itu sendiri dan tes kelayakan untuk driver-nya. Kalau seumpama terminal bayangan tidak ditertibkan, takutnya bus-bus itu lolos pengecekan kelayakan,” kata Andri.

Terminal bayangan pun sudah ditertibkan sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Kemenhub.

Apel Mudik dan Proyeksi Pendatang 2015

Menghadapi Hari Raya Idul Fitri, Dishubtrans juga telah menggelar apel siaga pengendalian arus mudik dan arus balik. Apel diikuti oleh seluruh elemen Pemerintah Provinsi DKI, termasuk tokoh masyarakat.

Apel dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 tentang Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 260 Tahun 20015 tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436 H), Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), serta Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 116 2015 tentang Pengendalian Arus Mudik dan Arus Balik dalam rangka Idul Fitri Tahun 2015 M/1436 H dan Operasi Bina Kependudukan.

Dishubtrans akan melakukan monitoring terhadap arus mudik dari H-9 hingga arus balik sampai H+14. Sosialisasi mudik dipublikasikan melalui pemasangan spanduk, leaflet, dan melalui pemberitaan media.

Sementara itu, lokasi monitoring berada di lingkup nasional, yakni posko Kementerian Perhubungan, terminal bus dan terminal bantuan, stasiun kereta api, pelabuhan udara dan laut, serta tempat-tempat keberangkatan mudik bersama.

Dari data yang dihimpun satuharapan.com dari Pemerintah Provinsi DKI, jumlah pemudik dari DKI pada 2014 mencapai 3.616.744 jiwa, sedangkan yang datang di Jakarta setelah arus balik mencapai 3.686.281 jiwa. Itu berarti pada 2014, pendatang baru di Jakarta mencapai 68.537 jiwa.

Pada 2015, proyeksi perhitungan naik tiga persen sehingga arus mudik tahun ini diperkirakan sebanyak 3.763.392 jiwa. Perhitungan didasarkan pada jumlah pendatang pada 2015 sebanyak 150.322 jiwa yang juga diperkirakan ikut mudik. Perhitungan itu belum termasuk sepeda motor dan angkutan pribadi roda empat yang melintasi tol.

Apabila angkutan pribadi masuk dalam hitungan, jumlah pemudik yang melintasi Jakarta diperkirakan mencapai 6,5 juta jiwa dengan perhitungan 3.763.392 jiwa ditambah jumlah penumpang dalam kendaraan pribadi. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home